Jakarta (ANTARA News) - PT Perusahaan Pengelola Aset Persero (PPA) berencana melakukan verifikasi aset-aset yang belum termanfaatkan (idle) milik tujuh perusahaan BUMN.

"Ada tujuh BUMN dengan aset `idle`-nya, namun akan kita `review` agar ditingkatkan nilainya," ujar Direktur Utama PPA Boyke Mukijat usai seminar Transformasi BUMN Jasa Menuju World Class Company di Jakarta, Kamis (17/11).

Ia mengakui verifikasi ini untuk memastikan apakah aset-aset itu memiliki wujud atau nihil hingga bersengketa atau tidak catat hukum.

Aset yang akan ditelaah dapat berupa tanah, gedung, bahkan kantor. Setelah ditelaah, maka PPA akan mengambil langkah untuk meningkatkan nilai dari aset "idle" tersebut.

"PPA juga harus memiliki daya lenting untuk meningkatkan nilai dari aset tersebut," katanya.

Saat ini, ia mengakui PPA sudah melakukan peningkatan aset "idle" milik PT Pertamina Persero, PT Kereta Api Persero, dan PT PLN Persero.

Deputi Menteri BUMN bidang Usaha Jasa Parikesit Suprapto mengakui PPA resmi diamanahkan untuk mengelola aset idle tersebut. Sebelum diserahkan kepada PPA, Kementerian BUMN terlebih dahulu melakukan analisis aset-aset idle dan dapat dikelola oleh unit yang berbeda.

"Namun, bagaimana skimnya akan kami bahas pekan depan melalui rapat pimpinan (rapim) yang mengundang BUMN yang memiliki aset `idle`," ujar Parikesit.

(T.KR-SSB/B012)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011