Ketua komunitas fotografi Loor, Ronaldy Irfak kepada ANTARA Jayapura, Jumat mengatakan, pameran foto hasil jepretan seluruh anggotanya itu mulai digelar sejak hari ini, Sabtu ( 18/11) hingga Minggu (19/11) di aula Saga Mall Abepura, Jayapura, Papua.
"Pameran ini untuk memperingati HUT komunitas fotografi Loor Jayapura yang ketiga, dan akan berlangsung selama dua hari," katanya.
Dia mengatakan, foto-foto yang ditampilkan nantinya adalah foto dari anggotanya yang berjumlah 30 orang itu yang berkaitan dengan pemandang alam, bawah air, jalan, human interest, makro, stillife, ataupun jenis foto lainya.
Dan sebanyak seratus lembar foto yang akan dipamerkan nanti.
"Ini murni hasil foto anak-anak Jayapura," katanya.
Alumnus Universitas Sains dan Taknologi Jayapura ini menambahkan, tujuan digelarnya pameran foto tersebut selain memperingati HUT komunitas foto dari kelompoknya.
Juga ingin memberikan dorongan kepada kawula muda dan pelajar di ibu kota provinsi itu untuk lebih mengenal tentang dunia fotografi.
"Selain ingin memperkenalkan kelompok kami, juga ingin menarik minat warga Kota Jayapura terhadap dunia fotografi terutama kaum pelajar/mahasiswa," katanya.
Untuk itu, pihaknya berharap akan banyak pengunjung dalam pameran foto bertema "Expresi Loor" yang akan berlangsung di Saga Mall Abepura itu, karena ada seratusan objek foto tersebut diambil di Kota Jayapura dan sekitarnya.
"Kami berharap mendapatkan apresiasi yang baik dari warga kota Jayapura terkait pameran foto ini," harapnya.
Ketika ditanya apa arti atau kepanjangan dari "Loor", Irfak katakan Loor sebenarnya tidak mempunyai kepanjangan tetapi merupakan bahasa sehari-hari orang Papua pada umumnya, yang artinya "ngintip."
Sehingga jika dikaitkan dengan bahasa fotografi, ketika seorang fotografer melihat "view finder" jendela foto yang kecil sama halnya dengan "mengintip." Oleh karena itu, sesuai kesepakatan anggotanya untuk menamai komunitas fotografi kelompoknya dengan nama "Loor."
"Kita bisa berkarya dalam bentuk apa saja, fotografi adalah salah satunya," tambahnya. (ANT-185)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011
