4. Ejakulasi dini

Kondisi yang juga dikatakan sebagai prematur ejakulasi ini terjadi kala ejakulasi hampir atau selalu terjadi di dalam satu menit setelah penetrasi dan tidak bisa dikontrol. Tetapi, bila ejakulasi lebih dari satu menit dan tidak menyebabkan keluhan seperti stres serta bisa ditunda maka bukan termasuk ke dalam ejakulasi dini.

Kejadian ejakulasi dini terjadi pada 31 persen pria berusia 18-59 tahun. Penyebabnya beragam bisa karena cemas, tidak percaya diri, konflik dengan pasangan dan masalah hipertensi. Menurut Widi, ejakulasi dini juga terkait erat dengan impotensi. Kondisi ini sering terjadi pada pasien impotensi untuk menghindari ereksi yang tidak mampu dipertahankan.

"Sebenarnya yang perlu diobati ereksi dulu. Bila DE sudah ditangani, maka bisa lebih lama," kata dia.

Selain ejakulasi dini, ada juga yang dinamakan delay ejaculation dengan keluhan minimal 6 bulan. Kondisi ini dialami sekitar 3 persen pria. Penyebab tersering yakni penggunaan obat-obat antidepresen yang meningkatkan hormon serotonin.

Di sisi lain, ada juga masalah kala pria sama sekali tidak bisa ejakulasi. Biasanya ini terjadi pada pasien pria usia lanjut dengan kondisi penurunan fungsi persarafan misalnya akibat diabetes tidak terkontrol. Kondisi ini membutuhkan stimulasi yang lebih agar pasien bisa merasa sampai ejakulasi.

Di sisi lain ada kemungkinan masalah psikologis, kepercayaan God is watching sehingga merasa takut dan ejakulasi hal tidak benar. Penyebab lainnya yakni masalah sumbatan dan anorgasme atau tidak bisa orgasme.

Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022