Magelang (ANTARA News) - Beberapa ekor macan kumbang diperkirakan masih hidup di lereng Gunung Merapi pascaerupsi 2010 yang menghancurkan sebagian wilayah Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM).

Sejumlah warga yang tinggal di desa-desa teratas yang berbatasan langsung dengan TNGM maupun anggota SAR Kabupaten Magelang, di Magelang, Jumat, mengaku beberapa kali melihat jejak maupun bertemu dengan macan kumbang tersebut.

Tim SAR Kabupaten Magelang bersama Badan SAR Nasional (Basarnas) saat menelusuri aliran Sungai Putih beberapa hari lalu secara tidak sengaja juga menemukan jejak kaki macan. Jejak tersebut berukuran lebar 8 x 10 cm.

Anggota tim SAR Kabupaten Magelang Heru Kelik, mengatakan, jejak macan terlihat jelas di atas endapan pasir di percabangan antara Sungai Putih dan Sungai Batang. Bahkan di bebatuan di pinggir sungai juga ditemukan bercak darah segar yang diduga hewan buas itu baru saja mendapatkan buruannya.

Menurut dia, tidak hanya sekali saja menemukan jejak macan. Pada penelusuran hutan TNGM sebelumnya, dia beberapa kali menemukan jejak macan.

"Sebulan lalu teman saya juga bertemu macan kumbang. Ukurannya cukup besar sehingga teman saya tidak berani mendekat. Macan kumbang memang masih hidup di Merapi," katanya.

Beberapa warga Dusun Jenglik, Desa Ngablak, Kecamatan Srumbung mengaku sudah biasa melihat jejak macan. Bahkan tidak jarang mereka bertemu langsung dengan kucing besar tersebut.

Dusun Jenglik merupakan salah satu dusun teratas di lereng Merapi dan berbatasan langsung dengan TNGM.

"Saya beberapa kali melihat macan. Bagi kami itu sudah lumrah karena hutan di sekitar desa kami memang sering dilewati macan. Biasanya yang lewat adalah macan kumbang," kata warga Jengglik, Zamrodin.

(ANTARA)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011