"Masyarakat Indonesia saat ini sangat sensitif `dikompori` sedikit saja bisa melakukan tindakan kekerasan," kata Sekretaris Fraksi Partai Demokrat itu.
Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi VII DPR, Sutan Bhatoegana, menyesalkan tindakan massa yang melakukan aksi blokade jalan masuk ke PT Freeport, Kabupaten Mimika, Papua, sehingga menyebabkan dihentikannya kegiatan, baik di lokasi penambangan maupun pabriknya. "Jika kita masih melakukan dengan cara-cara tersebut yang rugi adalah kita semua. Tidak ada yang diuntungkan dalam kejadian tersebut," kata Sutan, ketika dihubungi ANTARA, di Jakarta, Rabu. Ia mengatakan, setiap permasalahan yang ada hendaknya diselesaikan dengan cara dialog sehingga ada penyelesaian yang "win-win solution" dengan semua pihak. Sutan lebih lanjut mengatakan aski blokade di KM 76 jalan menuju PT Freeport yang menyebabkan beberapa orang menderita luka-luka tersebut, patut disesalkan dan ia mencurigai adanya pihak-pihak yang menjadi provokator. "Masyarakat Indonesia saat ini sangat sensitif `dikompori` sedikit saja bisa melakukan tindakan kekerasan," kata Sekretaris Fraksi Partai Demokrat itu. Hidup masyarakat Indonesia, kata dia, saat ini sangat terasa sulit ketika harga BBM naik dan isu yang berkembang akan ada kenaikan listrik, hal tersebut yang membuat masyarakat menjadi sensistif. Mengenai permasalahan Freeport, menurut Sutan, sudah ada ketidakpuasan sejak dulu dan jika ingin diselesaikan, harus dengan dialog agar tecapai kesepakatan yang sama-sama menguntungkan. "Jika ada kesalahan pada masa lalu mari kita perbaiki," saran Sutan. Komisi VII, kata dia, saat ini telah membentuk Panja Freeport dan telah melakukan rapat dua kali dengan mengumpulkan informasi dari berbagai kalangan seperti Amien Rais tentang korupsi besar-besaran dan Mantan Dirjen Pertambangan. "Kita juga akan memanggil Mantan Mentamben Ginanjar Kartasasmita," tegasnya. Ia menjelaskan hasil kerja Panja Freeport tersebut akan menghasilkan rekomendasi kepada pemerintah yang diperkirakan memakan waktu 2-3 bulan mendatang. Sebelumnya diberitakan ratusan massa memblokade jalan masuk ke PT Freeport, Kabupaten Mimika, Papua, menyusul terjadinya bentrokan antara massa dengan petugas keamanan perusahaan tambang tembga itu, Selasa (21/2) sore yang menyebabkan beberapa orang menderita luka-luka. "Sekitar 500 orang masih memblokade jalan di KM 76 menuju PT Freeport. Massa hari ini bertambah banyak dibandingkan kemarin," kata Wakil Kepala Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Anton Bachrul Alam. Akibat dari aksi blokade Jalan di KM 76 itu, PT Freeport sejak Rabu pagi menghentikan kegiatannya baik di lokasi penambangan maupun pabriknya. Humas PT Freeport, Sidharta Mursyid, mengatakan, penghentian sementara itu dilakukan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan akibat aksi pemalangan jalan oleh sejumlah warga di sekitar ruas jalan Mile 72-74. "Kami belum mengetahui secara pasti besar kerugian yang dialami perusahaan akibat penghentian sementara kegiatan penambangan ini," katanya. PT Freeport Indonesia merupakan bagian dari Freeport-McMoran Copper & Gold Inc. (FCX), salah satu produsen emas dan tembaga terbesar di dunia. Selain PT. Freeport Indonesia, operasional FCX juga dilakukan perusahaan lain seperti PT Irja Eastern Minerals dan Atlantic Copper, S.A.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006