Balikpapan (ANTARA News) - Total E&P Indonesie optimistis akan mendapatkan kembali hak pengelolaan atas Blok Mahakam yang masa kontraknya akan berakhir pada 2017.

"Kami optimistis mendapat perpanjangan kontrak baru lagi dari pemerintah," kata Leo Tobing, Public Affairs and Corporate Communication Total E&P Indonesie, Leo Tobing, di Balikpapan, Jumat sore.

Perusahaan penanaman modal asing pertambangan minyak dan gas dari Prancis itu telah mengelola Blok Mahakam sejak 31 Maret 1967 untuk 30 tahun. Ketika kontrak pertama berakhir pada 1997, Total mendapat perpanjangan kontrak selama 20 tahun hingga 2017.

Menurut Leo Tobing, Total telah mengajukan perpanjangan kontrak tersebut sejak 10 tahun yang lalu. Pengajuan perpanjangan kontrak tersebut adalah hal yang lazim dalam bisnis migas dan juga menjadi hak perusahaan sebagai pemegang kontrak awal.

Optimisme perusahaan didasarkan kepada kenyataan bahwa mereka sudah mengelola blok itu selama 44 tahun dan sangat mengenal kawasan tersebut.

Leo juga menegaskan bahwa Total memiliki sumber daya yang mumpuni dan teknologi yang tepat guna untuk blok tersebut.

"Kami memiliki 1.100 sumur di kawasan itu. Dengan personel yang semakin terlatih dan teknologi yang semakin canggih, kami bisa buat sumur hingga 100-110 sumur per tahun. Padahal, dulu 30 sumur per tahun sudah banyak sekali," katanya.

Dari 1.100 sumur tersebut, 600 diantaranya masih berproduksi, baik minyak maupun gas. Dari Blok Mahakam, menurut Leo Tobing, Total mendapatkan 2,3 billion cubic feet (bcf) gas per tahun.

Blok Mahakam adalah sebutan untuk daerah eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas di kawasan delta Sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Kawasan inilah antara lain yang membuat Kutai Kartanegara menjadi kabupaten terkaya di Indonesia dengan menerima bagi hasil migas hampir 90 persen dari APBD-nya yang mencapai Rp5,1 triliun.

Saat ini saham Blok Mahakam dipegang 50 persen oleh Total E&P Indonesie (Prancis) dan 50 persen oleh Inpex Corp (Jepang).

Menurut data, Blok Mahakam diperkirakan masih menyimpan cadangan gas sekitar 14 triliun kaki kubik (tcf), lebih besar dari cadangan gas Tangguh, Papua, yang hanya 8 tcf. Produksi gas dari Blok Mahakam mencapai 2,6 bcf /tahun dengan pangsa pasar terbesar ke Jepang.

Sejak 1967 hingga 2009, total produksi gas dan minyak dari blok Mahakam masing-masing telah mencapai 13,7 tcf dan 1.065,5 juta barel.

Menurut Leo, Total telah mengebor hingga 1.100 sumur. Namun data lain menyebutkan sepanjang aktivitas eksplorasi dan eksploitasi selama 44 tahun ini telah dibor 1.280 sumur.

Sekitar 21 miliar dolar AS telah diinvestasikan di Mahakam. Hingga akhir 2008, blok ini telah menghasilkan penerimaan kotor 99 miliar dolar AS. (ANT-188/A023)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011