Bandarlampung (ANTARA) - Arus kendaraan menuju Gerbang Tol Bakauheni Selatan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) terpantau ramai dan lancar pada Sabtu pagi.

Berdasarkan pantauan di lokasi, Sabtu kendaraan roda empat dari Pelabuhan Bakauheni pada pukul 11.00 mulai ramai melintasi GT Bakauheni Selatan guna menuju daerah-daerah di Pulau Sumatera, sehingga membuat antrean di pintu masuk JTTS.

Arus kendaraan pemudik dari Jawa tujuan Sumatera tampak ramai di Pelabuhan Bakauheni. Kendaraan tersebut diangkut menggunakan kapal feri dari Merak ke Bakauheni.

Meski antrean kendaraan di GT Bakauheni Selatan mulai ramai, namun hal tersebut sampai membuat kemacetan panjang.

Pada umumnya kendaraan yang melintasi GT Bakauheni selatan didominasi mobil pribadi, kemudian bus-bus angkutan penumpang dan juga truk logistik.

Baca juga: Arus pemudik di Pelabuhan Bakauheni pada H-2 Lebaran landai

Baca juga: Ratusan ribu pemudik ke Merak melalui Pelabuhan Bakauheni


Guna mengurai dan mengantisipasi kepadatan yang disebabkan antrean kendaraan terutama bus dan truk, terlihat sejumlah petugas HK mengatur arus lalu lintas di depan GT Bakauheni Selatan.

Petugas-petugas tersebut mengatur antrean kendaraan agar terlihat rapi, seperti bus dan truk disejajarkan jadi satu dan dipisahkan dari antrean kendaraan pribadi.

Sementara itu, kendaraan dari arah Pulau Sumatera menuju Pulau Jawa yang keluar melalui GT Bakauheni masih terlihat landai dan tidak terjadi antrean panjang.

Kendaraan-kendaraan dari arah Sumatera tersebut lebih didominasi oleh truk dan juga mobil pribadi.

Sedangkan di jalan arteri atau Lintas Sumatera pemudik dengan menggunakan motor mulai ramai melintasinya. Mereka umumnya melakukan konvoi secara bersamaan.

Terpantau juga sejumlah warung dan rest
​​​​​​ area yang berada di Jalinsum dekat pintu keluar Pelabuhan Bakauheni pemudi motor ini beristirahat menghilangkan lelah sebelum melanjutkan perjalanan.

Baca juga: Pemudik padati Pelabuhan Bakauheni Lampung Selatan

Baca juga: Polda Lampung dirikan dapur umum di Pelabuhan Bakauheni

 

Pewarta: Dian Hadiyatna
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022