Jakarta (ANTARA News) - Tim bulu tangkis Indonesia memperbaiki prestasi SEA Games 2009 ketika sukses merebut lima dari tujuh medali emas yang diperebutkan pada pesta olahraga negara-negara Asia Tenggara 2011 di Jakarta dan Palembang.

Empat dari lima medali emas tersebut diraih pada final nomor perorangan yang berlangsung di Istora Senayan Jakarta, Sabtu, masing-masing tunggal putra, ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran.

Satu medali emas sudah direbut tim Indonesia dari nomor beregu putra dengan mengalahkan Malaysia 3-1. Kemudian Thailand dan Singapura masing-masing kebagian satu medali emas.

Pada SEA Games 2009 di Laos, bulu tangkis Indonesia menyabet empat medali emas masing-masing dari nomor tunggal putra, ganda putra, ganda campuran, dan beregu putra.

"Kami cukup puas bisa melewati target empat emas yang ditetapkan, meskipun sebenarnya ada peluang dapat enam emas seandainya tunggal putri bisa menang," kata Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PB PBSI) Yacob Rusdianto.

Kendati kembali gagal merebut emas tunggal putri, Yacob masih merasa lega karena ganda putri mampu memberikan kejutan dengan menciptakan final sesama Indonesia, sekaligus mengubur dominasi tim kuat Thailand sebagai peraih medali emas beregu putri.

Dari lima nomor final yang diikuti pebulu tangkis Indonesia, hanya tunggal putri yang gagal menyumbang medali emas, setelah Adriyanti Firdasari dijegal pemain Singapura Fu Mingtian dengan skor 21-14, 12-21, 20-22.

Kemudian dua emas dari "all Indonesian finals", yakni ganda putri Nitya Krishinda/Anneke Feinya mengalahkan Vita Marissa/Nadya Melati 21-19, 21-17, dan ganda putra Bona Septano/Mohammad Ahsan menundukkan Markis Kido/Hendra Setiawan 25-23, 21-10.

Selanjutnya pasangan campuran Ahmad Tantowi/Liliyana Natsir menyumbangkan emas keempat setelah menang telak 21-7, 21-14 atas wakil Thailand Sudket Prapakamol/Saralee Thoungthongkam.

Simon Santoso yang turun pada partai terakhir, melengkapi keperkasaan tim Merah Putih dengan menghentikan ambisi Tanongsak Saensomboonsuk (Thailand) 21-10, 11-21, 21-19.

Sejak awal Tanongsak dianggap sebagai kuda hitam yang bisa mengubur harapan tuan rumah, karena dua kali sukses menundukkan pebulu tangkis nomor satu Indonesia Taufik Hidayat di ajang SEA Games ini.

"Saya tidak bisa bermain terlalu maksimal, karena cedera otot perut kembali kambuh. Untuk melakukan smes cukup susah, sehingga tadi berusaha main cepat dan penempatan bola," kata Firdasari mengomentari kekalahannya atas Fu Mingtian.

Firdasari meminta maaf kepada pendukung tuan rumah karena gagal mempersembahkan medali emas, tetapi ia mengaku sudah memberikan penampilan maksimal dan terbaik.

Dalam pertandingan yang berlangsung lebih dari satu jam itu, Firdasari harus beberapa kali menyemprot bagian perutnya yang dipenuhi tempelan plester warna biru dengan obat semprotan penahan sakit.

"Cedera saya kambuh setelah final beregu putri. Sejak laga awal perorangan sudah berusaha menahan sakit terus, sampai akhirnya masuk final," tambah Firdasari.
(T.D010/N002)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011