Pria berkebangsaan Jerman itu menilai pada pertandingan semifinal tuan rumah Indonesia bermain luar biasa sehingga membuat anak asuhannya sulit berkembang dalam melakukan serangan.
"Indonesia bermain bagus selama pertandingan berlangsung. Kami sangat kesulitan untuk menembus pertahanannya," katanya menambahkan.
Sebetulnya pada awal babak kedua anak asuhnya mulai bisa mengimbangi permainan cepat yang diperagakan oleh anak asuh Rahmad Darmawan. Hanya saja dari tendangan bebas Patrich Wanggi mengubah pola penyerangan yang dibangun.
Setelah gol pertama Indonesia tercipta, kata dia, permainan anak asuhnya kembali tidak berkembang. Kondisi itu dimanfaatkan dengan baik oleh pemain Indonesia yang unggul dengan kecepatannya.
"Gol pertama membuat motivasi pemain turun sehingga membuat pemain sering kehilangan konsentrasi. Bahkan banyak pemain melakukan kesalahan sendiri," katanya menegaskan.
Dengan hasil yang diraih ini, Falko mengaku sangat kecewa. Padahal peluang untuk lolos kembali ke babak final SEA Games telah terbuka. Apalagi selama penyisihan bermain konsisten sehingga mampu menjadi juara Grup B dengan 13 pon dari lima pertandingan.
Peluang yang ada saat ini, kata dia, hanya mengejar medali perunggu. Meski demikian, pihaknya akan segera mempersiapkan tim agar bisa meraih hasil yang terbaik dalam perebutan medali.
"Kami akan tetap fokus pada perebutan medali perunggu. Yang jelas kami akan berusaha semaksimal mungkin," katanya dengan raut muka yang sayu.
Vietnam pada perebutan medali perunggu di Gelora Bung Karno Jakarta, Senin (21/11) akan menghadapi Myanmar. Tim ini gagal lolos ke final setelah dikalahkan Malaysia di babak semifinal dengan skor tipis 0-1.
Pertemuan antara Vietnam melawan Myanmar merupakan yang kedua selama gelaran SEA Games 2011 karena pada babak penyisihan Grup B, kedua tim ini pernah ketemu dan hasilnya sama kuat yaitu 0-0.
(T.B016/Z002)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011
