Bagian barat daya dan barat laut menara tersebut rusak karena usia, terjangan akar pohon, serta air hujan yang mengikis fondasi lateritnya.
Jakarta (ANTARA) - Proses pemugaran bagian barat daya dan barat laut Menara Bakan di Angkor Wat, situs terkenal di Kamboja, hampir tuntas, kata Otoritas Nasional Apsara (Apsara National Authority/ANA) pada Selasa (26/4).

Seperti dilansir Xinhua, Rabu (27/4), arsitek yang memimpin proses pemugaran situs Menara Bakan Kham Mony mengatakan proyek 10 bulan itu diperkirakan selesai akhir bulan April.

Ia menyebutkan bahwa sebelum proses pemugaran, bagian barat daya dan barat laut menara itu rusak karena usia, terjangan akar pohon, serta air hujan yang mengikis fondasi lateritnya.

Angkor Wat adalah candi utama di Taman Arkeologi Angkor, yang masuk dalam daftar UNESCO, di Provinsi Siem Reap, Kamboja barat laut. ANA merupakan badan pemerintah yang bertanggung jawab mengelola, menjaga, dan melestarikan taman arkeologi tersebut.
 
Foto tak bertanggal ini menunjukkan lokasi pemugaran Menara Bakan Angkor Wat di Siem Reap, Kamboja. (Xinhua/ANA)


"Tim kami telah menyingkirkan batu-batu yang lapuk dan mengganti dengan batu-batu baru di posisi aslinya, mendorong batu-batu baru tersebut ke posisi yang tepat sehingga tidak ada celah lagi," ujar dia.

"Tim merasa senang karena kami bisa memindahkan beberapa batu, yang memiliki bobot lebih dari 3 ton, dan menggantinya dengan batu-batu baru dengan aman," katanya. 

Mony mengatakan bahwa saat memugar menara tersebut, timnya menemukan dan menyusun batu-batu yang terserak di sekeliling platformnya ke posisi asli batu-batu itu serta membantu menopang pilar-pilar yang rusak.

"Setelah menyelesaikan proyek ini, tim akan mengusulkan pemugaran dua sudut Menara Bakan, sudut tenggara dan sudut timur laut, yang rusak parah," katanya.
 
Foto tak bertanggal ini menunjukkan para staf bekerja di lokasi pemugaran Menara Bakan Angkor Wat di Siem Reap, Kamboja. (Xinhua/ANA)


Dengan luas 401 kilometer persegi (km2), Taman Arkeologi Angkor dimasukkan ke dalam Daftar Warisan Dunia oleh Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) pada 1992. Angkor Wat merupakan destinasi wisata paling populer di negara kerajaan itu.

Jumlah turis internasional yang mengunjungi taman tersebut secara bertahap kembali naik pada kuartal pertama 2022, berkat pembukaan penuh perbatasan Kamboja sejak November tahun lalu bagi para pelancong yang telah divaksinasi dan tanpa perlu karantina, setelah sebagian besar populasi negara tersebut mendapatkan vaksinasi COVID-19 lengkap.

Taman arkeologi itu menerima 19.840 turis asing selama periode Januari-Maret tahun ini, naik dari 4.482 pada periode yang sama tahun lalu, menurut laporan pemerintah.
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2022