Jakarta (ANTARA) - Para arkeolog menemukan potongan-potongan Apsara abad ke-12, atau ukiran peri, di Taman Arkeologi Angkor di Provinsi Siem Reap, Kamboja barat laut, kata Otoritas Nasional Apsara (Apsara National Authority/ANA) dalam sebuah pernyataan pada Senin (2/5).

Ukiran batu tersebut ditemukan di dinding utara jalan lintas Gerbang Takav Candi Angkor Thom di Angkor Wat, tempat para arkeolog sedang membersihkan vegetasi dan menggali tanah dari struktur bawah selama restorasi.

Arkeolog Kim Seng Pheakdey mengatakan potongan batu dengan ukiran Apsara dan pahatan dekoratif lainnya tersebut digunakan sebagai dinding utara jalan lintas tersebut.

"Ukiran Apsara ini mirip dengan Apsara pada pilar-pilar Candi Bayon, sedangkan ukiran batu lainnya memiliki bentuk yang sama dengan ukuran yang menghiasi struktur Gerbang Takav," katanya.
 
Foto tak bertanggal ini menunjukkan ukiran Apsara yang ditemukan baru-baru ini di jalan lintas Gerbang Takav Candi Angkor Thom di Taman Arkeologi Angkor di Provinsi Siem Reap, Kamboja. (Xinhua/ANA)


Pheakdey mengatakan ukiran Apsara bergaya Bayon itu kemungkinan dibangun bersamaan dengan Gerbang Takav dan Candi Bayon pada akhir abad ke-12 dan awal abad ke-13.

Dia mengatakan para arkeolog akan melakukan penggalian pada tahap berikutnya untuk menemukan patung-patung Deva yang jatuh ke parit di utara jalan lintas tersebut untuk mengembalikannya ke posisi semula.

Gerbang Takav merupakan salah satu dari lima gerbang Angkor Thom, yang dibangun pada akhir abad ke-12 oleh Raja Jayavarman VII.

Angkor Thom adalah salah satu candi utama di Taman Arkeologi Angkor seluas 401 kilometer persegi, yang dicantumkan dalam Daftar Warisan Dunia Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) pada 1992. 
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2022