Saya pikir mereka (kampanye Marcos) memiliki ... keuntungan dalam menyusun narasi yang menarik, yang kita tahu mendistorsi fakta sejarah dan entah bagaimana menarik banyak pemilih
Manila (ANTARA) - Para kandidat presiden Filipina akan mengadakan rapat umum terakhir pemilu pekan ini saat kampanye memasuki putaran akhir, dalam kontes dua kubu antara kandidat terdepan Ferdinand Marcos Jr. dan pesaing utamanya Leni Robredo.

Marcos, putra dan senama dengan diktator terguling yang memerintah negara itu selama dua dekade, memiliki keunggulan mencolok dalam jajak pendapat melawan wakil presiden petahana, Robredo, menjelang pemungutan suara 9 Mei.

Kandidat terdepan itu pada Selasa akan mengadakan rapat umum pertama dari tiga rapat umum minggu ini.

Dia tampil hampir merampungkan upaya membangun kembali citra keluarga Marcos--yang pernah dianggap mustahil--36 tahun setelah pemberontakan "kekuatan rakyat" mengakhiri kekuasaan ayahnya.

Para analis politik mengatakan jalan Marcos Jr. menuju kepresidenan telah dibantu oleh upaya relasi publik selama beberapa dekade untuk mengubah persepsi publik tentang keluarganya, bahkan ketika kritikus menuduh anggota keluarga Marcos mencoba merevisi sejarah.

"Saya pikir mereka (kampanye Marcos) memiliki ... keuntungan dalam menyusun narasi yang menarik, yang kita tahu mendistorsi fakta sejarah dan entah bagaimana menarik banyak pemilih," kata pensiunan profesor politik Temario Rivera.

Baca juga: Filipina berencana bantu Myanmar 5 juta vaksin Sputnik V

Marcos mengutamakan pesan persatuan dalam kampanyenya, bahkan ketika pesaingnya berusaha untuk menyoroti penjarahan kekayaan negara selama pemerintahan otoriter yang bengis dari mendiang ayahnya.

Sebuah survei yang dilakukan oleh jajak pendapat independen Pulse Asia pada pertengahan April menunjukkan 56 persen dari 2.400 responden mengatakan mereka akan memilih Marcos jika pemilihan diadakan saat jajak pendapat itu, sementara 23 persen mengatakan mereka akan mendukung Robredo.

Mantan juara tinju, Manny Pacquiao, dan wali kota Manila, Francisco Domagoso, masing-masing mendapat dukungan 7 persen dan 4 persen. Hari terakhir kampanye resmi adalah Sabtu.

Robredo pekan lalu menantang Marcos untuk berdebat sehingga pemilih dapat meneliti karakter dan visi mereka, tapi mantan senator itu menolak dengan mengatakan dia lebih suka berbicara langsung ke publik.


Baca juga: Presiden Filipina tolak RUU media sosial

Keduanya memiliki persaingan sengit. Robredo punya hubungan kuat dengan gerakan turun ke jalan untuk menggulingkan ayah Marcos Jr. pada 1986.

Meskipun Marcos unggul dalam jajak pendapat, Robredo telah memikat puluhan ribu orang mengikuti rapat umum kampanye baru-baru ini, dukungan yang menurut beberapa analis mungkin tidak sepenuhnya tercermin dalam survei terbaru.

"Kami merasa percaya diri memasuki minggu terakhir kampanye," kata juru bicara kampanye Robredo, Barry Gutierrez.

Marcos, 64, mengatakan dia tidak akan membiarkan keunggulannya dalam jajak pendapat membuatnya terlena dari pekerjaan yang diperlukan untuk memastikan kemenangan.

Robredo dan Marcos akan mengadakan rapat umum di Filipina tengah pada Selasa, dengan Marcos Jr. di provinsi Iloilo dan pesaingnya di pulau Panay dan kota Bacolod.

Sumber:Reuters

Baca juga: Italia berencana lepas dari pasokan gas Rusia paruh kedua 2024

Baca juga: 1.847 anak di antara ribuan orang sudah diangkut dari Ukraina ke Rusia

Penerjemah: Mulyo Sunyoto
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2022