London (ANTARA) - Lebih dari 11.500 orang, termasuk 1.847 anak-anak, diangkut dari Ukraina menuju Rusia pada Senin (2/5) tanpa didampingi otoritas Kiev, kata Kementerian Pertahanan Rusia.

Angka tersebut termasuk evakuasi dari wilayah yang memisahkan diri dari Ukraina dan dapat dukungan dari Rusia, Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk.

Dua wilayah itu diakui Rusia merdeka sebelum meluncurkan serangannya pada 24 Februari lalu.

Rusia mengatakan orang-orang itu sudah dievakuasi berdasarkan permintaan mereka sendiri, sementara Ukraina mengatakan Moskow telah memaksa memulangkan ribuan orang ke Rusia sejak perang dimulai.

Baca juga: Paus Fransiskus: Perang di Ukraina "kemunduran mengerikan"

Moskow menyebut aksinya di Ukraina sebagai “operasi khusus” untuk demiliterisasi dan “denazifikasi” tetangganya.

Ukraina dan Barat mengatakan Rusia melancarkan perang agresi yang tidak beralasan.

Pada Senin (2/5), warga sipil pertama yang dievakuasi dari pabrik baja raksasa di pelabuhan Mariupol tiba di kota Zaporizhzhia yang dikuasai Ukraina, sebagai bagian dari operasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Komite Internasional Palang Merah yang dikoordinasikan dengan Ukraina dan Rusia.

Sejak 24 Februari 2022, hampir 200.000 anak-anak dan 1,1 juta orang sudah dievakuasi dari Ukraina ke Rusia, kata Kemenhan Rusia.

Sumber: Reuters

Baca juga: PBB: Sudah 3.000 warga sipil tewas di Ukraina
Baca juga: Angelina Jolie lakukan kunjungan mendadak ke Ukraina


Penerjemah: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022