Banda Aceh (ANTARANews) - Ketua Komite Fair Play Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Mawardy Nurdin, mengatakan bahwa pihaknya akan menurunkan tim independen ke setiap pertandingan di berbagai level kompetisi sepak bola di Indonesia.

"Kami telah merekrut tim independen. Tim ini akan menilai semuanya yang berkaitan dengan sebuah pertandingan kompetisi sepak bola," kata Mawardy Nurdin di Banda Aceh, Sabtu.

Ia menegaskan, tim independen tersebut diturunkan karena Komite Fair Play PSSI bertanggung jawab agar pertandingan sepak bola di Indonesia ini berlangsung bersih tanpa ada kecurangan.

Menurut dia, tim tersebut akan menilai permainan setiap kesebelasan, suporter, penyelenggara, wasit, pelatih, atau siapa pun yang terlibat dalam sebuah pertandingan.

Tim tersebut, lanjut dia, akan menilai siapa yang memiliki konduite terbaik dan siapa yang berbuat curang. Yang curang akan mendapatkan sanksi, yang terbaik diberikan penghargaan berupa sertifikat dan uang.

"Ini kita lakukan agar setiap pertandingan bersih dari aturan-aturan yang selama ini sangat merugikan sepak bola Indonesia," kata Mawardy.

Pertandingan di masa lalu, kata dia, tuan rumah selalu dimenangkan. Tim tamu juga sudah mengetahui bahwa mereka akan kalah. Hal ini terjadi karena semua sudah diatur, termasuk berapa skornya.

Ia menyebutkan kecurangan tersebut diatur oleh panitia pertandingan, panitia pelaksana wasit, maupun pihak lainnya, sehingga persepakbolaan Indonesia tidak pernah maju.

"Saya pernah frustrasi ketika menjabat ketua pengurus Persiraja karena menghadapi pengaturan pertandingan. Namun, dengan kepengurusan sekarang ini, PSSI akan membersihkan semua kecurangan masa lalu," katanya.

Selain itu, kata dia, PSSI juga sudah memiliki daftar wasit yang terlibat pertandingan curang. Mereka tidak akan dipakai lagi memimpin pertandingan resmi PSSI.

"PSSI sudah merekrut wasit-wasit baru. Dengan wasit baru ini diharapkan tidak ada lagi praktik sogok menyogok. Ke depan, tidak ada lagi wasit yang harus diatur dengan uang Rp25 juta, Rp30 juta, Rp40 juta dan seterusnya," ujar dia

Mawardy menyebutkan, kalau nanti ada wasit yang kedapatan menerima sogok dari klub atau pihak lainnya, PSSI langsung memecatnya dan tidak boleh lagi memimpin pertandingan sepak bola di Indonesia seumur hidup.

"Ini tugas berat untuk memajukan sepak bola . Setiap pertandingan akan dievaluasi oleh komite di PSSI agar kompetisi di Indonesia berlangsung bersih," demikian Mawardy Nurdin.
(T.KR.HSA/A020)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011