Aceh Besar (ANTARA News) - Pencarian anggota tim pemantau Aceh (Aceh Monitoring Mission/AMM), Denis Faucounau (50), yang tenggelam saat mandi di pantai perairan kawasan Lampuuk, Aceh Besar sepekan lalu, Kamis (23/2), telah dihentikan. Informasi yang diperoleh menyebutkan puluhan regu penolong yang terdiri dari tim SAR, prajurit TNI AL, TNI AD dan Polisi Airud itu menghentikan pencarian korban sekitar pukul 16.00 WIB, Kamis, setelah sepekan melakukan penyelaman dan penyisiran kawasan perairan itu. Setiap hari sejak informasi hilangnya anggota tim AMM berkebangsaan Perancis di perairan Lampuuk, upaya pencaharian korban tenggelam itu terus dilakukan sejak pukul 07.00 WIB hingga istirahat makan siang pukul 12.00 WIB, setelah istirahat beberapa jam maka regu penolong kembali melanjutkan pencarian sampai pukul 19.00 WIB. Namun, hingga hari ketujuh, jenazah korban juga tidak ditemukan meski upaya pencarian secara intensif dilakukan, termasuk pengerahan helikopter. Korban tergabung dalam tim AMM yang bertugas memantau proses perdamaian di NAD pasca penandantanganan nota kesepahaman (MoU) RI-GAM di Helsinki, Finlandia 15 Agustus 2005. Para penyelam menjelaskan medan yang diperkirakan sebagai lokasi tenggelamnya anggota tim AMM itu sangat sulit karena gua bawah laut yang cukup dalam bertebing-tebing dan dorongan air sangat deras. Masyarakat setempat menyatakan jasad orang tenggelam di kawasan Lampuuk itu akan ditemukan paling lambat pada hari ketujuh kejadian. "Dari beberapa kali kajadian, maka jasad orang tenggelam itu akan timbul sendiri pada hitungan hari ketiga, kelima dan ketujuh," kata warga nelayan setempat. Warga setempat menjelaskan kondisi alam bawah laut di kawasan perairan pantai Lampuuk itu merupakan batu karang yang curam dan memiliki banyak gua. "Dari kebiasaan, mayat atau jasad korban tenggelam itu akan muncul sendirinya di atas permukaan setelah kondisinya gembung. Saat muncul di permukaan, maka lokasinya tidak jauh dari tempat kejadian tenggelam. Kawasan perairan ini sering menelan korban jiwa," kata warga.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006