Jakarta (ANTARA News) - Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Polri mengirim tim ke Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur terkait runtuhnya Jembatan Kartanegara Sabtu (26/11).

"Bareskrim sudah mengirim tim ke sana dengan penyidik sebelas orang, Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) sebanyak enam orang, dari DVI (Disaster Victim identification) sebanyak enam orang untuk melakukam mengidentifikasi korban-korban," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Polri, Irjen Pol Saud Usman Nasution di Jakarta, Senin.

Polisi saat ini sudah memeriksa sebelas orang dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan beberapa instansi yang berkaitan termasuk, Basarnas dalam memperoleh kejelasan kasus runtuhnya jembatan Kartanegara tersebut, ujarnya.

"Ini masih pemeriksaan secara keseluruhan, jadi kami belum merinci baik dari pihak pelaksanaan pekerjaan atau aparat pemerintah yang kita periksa," kata Saud.

Saud mengatakan hingga saat ini polisi belum tahu dugaan awal penyebab runtuhnya jembatan Kartanegara, karena ini akan diperiksa ahli konstruksi jembatan.

"Kita tidak bisa menduga, tapi harus diperiksa secara ilmiah penyebab-penyebabnya. Sekarang ini sementara kita masih mencari keterangan secara umum bagaimana terjadinya runtuhnya jembatan itu," kata Saud.

Tim pencari dan penyelamatan (SAR) korban runtuhnya Jembatan Kutai Kartanegara Senin pagi kembali menemukan enam jenazah sehingga total korban tewas yang ditemukan mencapai 11 orang.

"Jenazah ditemukan sekitar 10 kilometer sebelah hilir lokasi kejadian tepatnya di wilayah Kecamata Loa Kulu," ujar Kepala Basarnas Marsekal Madya Daryatmo di lokasi kejadian.

Keenam jenazah yang baru ditemukan itu langsung dibawa ke RSUD AM Parikesit Tenggarong untuk diidentifikasi.

Total korban meninggal dunia yang ditemukan jasadnya hingga Senin pukul 09.30 Wita jadi 11 orang.
(ANT)

 

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011