... seperti pencuri, dimana mereka datang kasih surat tanpa memberitahu apa tujuannya dan langsung melarikan diri...
Jayapura (ANTARA) - Kepala Polresta Jayapura Kota, Komisaris Besar Polisi Gustav Urbinas, menegaskan tentara dan polisi siap membubarkan demo penolak daerah otonomi baru (DOB) Papua yang dilaksanakan Selasa (10/5).  
Sebanyak 1.000 personel gabungan tentara dan polisi akan disiagakan untuk mengantisipasi aksi demo penolakan pembentukan DOB dan Otsus yang dilakukan kelompok yang mengatasnamakan petisi rakyat Papua (PRP). "Kami akan bertindak tegas dengan dan meminta PRP mengurungkan niatnya untuk berdemo," kata Urbinas, di Jayapura, Papua, Senin.

Ia menegaskan, bila ada kelompok yang muncul akan ditindak tegas dengan membubarkan secara paksa sesuai prosedur. Polisi tidak pernah menutup ruang demokrasi untuk menyampaikan aspirasi, asalkan sesuai dengan persyaratan yang diatur dalam UU Nomor 9/1998.

Baca juga: Pakar: Pembentukan DOB di Papua merupakan opsi yang solutif
 
"Terkait rencana aksi demo Selasa (10/5) di Jayapura, tidak memenuhi syarat formal sesuai aturan bahkan surat pemberitahuan maupun ijin diberikan seperti pencuri, dimana mereka datang kasih surat tanpa memberitahu apa tujuannya dan langsung melarikan diri," kata Urbinas.

Baca juga: Komisi II DPR targetkan tiga RUU DOB Papua selesai sebelum Juni 2022
 
Ia berharap masyarakat bijak, dalam menyikapi itu, jangan mau ikut sesuatu yang bisa merugikan diri sendiri dan orang lain. Masyarakat juga diharapkan beraktivitas seperti biasanya dan tidak perlu ikut-ikutan dalam aksi tersebut karena demo tidak mendapatkan izin dari pihak kepolisian. “Masyarakat tidak perlu khawatir, TNI-Polri akan memberikan rasa aman dan nyaman," kata dia.

Baca juga: Tokoh Papua: 3 RUU DOB Papua untuk kesejahteraan rakyat

Pewarta: Evarukdijati
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2022