Washington (ANTARA News) - Majalah Foreign Policy menobatkan 14 tokoh pemberani yang berada di belakang gerakan prodemokrasi dalam Revolusi Arab dari Timur Tengah sampai Afrika Utara sebagai pemikir terkemuka dunia 2011.

Alaa al-Aswany, dokter gigi yang berubah menjadi novelis terlarang yang menjulang namanya lewat karyanya "The Yacoubian Building" yang mengeskplorasi masyarakat Mesir pascakolonial, berada di puncak.

Setelah itu diikuti Wael Ghonim, eksekutif pemasaran Google yang membantu menyebarluaskan Revolusi Mesir yang menjungkalkan Hosni Mubarak, lalu calon presiden Mesir Mohamed El-Baradei, kartunis Suriah Ali Ferzat dan dua aktivis pembela hak-hak perempuan asal Saudi, Eman al-Najfan dan Manal al-Sharif.

Sembilan pemimpin dunia juga menempati daftar atas pemimpin paling berpengaruh di dunia, termasuk Presiden AS Barack Obama, Presiden Prancis Nicolas Sarkozy, Kanselir Jerman Angela Merkel, Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan, Perdana Menteri Inggris David Cameron dan Presiden Palestina Mahmud Abbas.

Gubernur bank sentral AS (Federal Reserve) Ben Bernanke, gubernur bank sentral China (Bank of China) Zhou Xiaochuan dan mantan gubernur bank sentral Eropa Jean-Claude Trichet, digelari "tiga orang bijak" yang menyetir dunia ke arah yang benar di tengah krisis keuangan global, demikian AFP.

Sementara penerima Hadiah Nobel tahun ini yang asal Yaman, Tawakkul Karman, disanjung karena "dengan berani melangkah ke tengah masyarakat yang sangat patriarkal untuk menegaskan semangat antikekerasan dan prinsip demokrasi dalam mengartikan revolusi di negerinya".

Foreign Policy juga memasukkan Rached Ghannouchi, ketua Partai Ennahda dari Islam moderat di Tunisia, dan Khairat al-Shater, Wakil Ikhwanul Muslimin Mesir, ke daftar itu.  Mereka disebut berhasil merukunkan Islam dan demokrasi.

Ai Weiwei, seniman yang menghilang karena ditahan tahun ini dan dipuji karena berani melawan Partai Komunis China, ditempatkan di peringkat ke-18. (*)

Penerjemah: Jafar M Sidik
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011