... jaringan kereta api di Kalimantan merupakan hal sangat strategis bagi kepentingan nasional dan setempat di pulau terbesar ketiga di dunia itu...
Jakarta (ANTARA News) - Naik kereta api di belantara Kalimantan akan bisa dirasai sebentar lagi. Hal itu mengikuti kesepakatan kerjasama dengan pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dengan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (persero) atau IIGF (Indonesia Infrastructure Guarantee Fund) tentang persiapan dan transaksi proyek kereta api kalimantan tengah di Jakarta,Rabu.

"Provinsi Kalimantan Tengah bersama lima kabupaten telah menandatangi perjanjian kerjasama untuk menuntaskan program perkeretaapian di provinsi ini. Proses ini panjang, dan hal ini mempercepat proses pembangunan rel kereta api." kata Gubernur Kalimantan Tengah, Agustinus Teras Narang, dalam acara penandatanganan perjanjian kerjasama itu di Jakarta.

Pemerintah provinsi Kalimantan Tengah merupakan pihak yang berwenang dan bertanggung jawab melaksanakan proyek Kereta Api Kalimantan Tengah. Area yang akan dilayani kereta api itu adalah, Puruk Cahu sampai Bangkuang-Batanjung-Lupak, sejarak hingga 400 km yang akan beroperasi pada 2015.

Lima kabupaten yang akan terhubung rel kuda besi itu adalah Kabupaten Murung Raya, Kabupaten Barito Utara, Kabupaten Barito Selatan, Kabupaten Barito Timur dan Kabupaten Kapuas.

Selain itu, perkeretaapian ini bagian merupakan dari MP3EI (Rencana Induk Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) Koridor 3 (koridor ekonomi Kalimantan), dan koridor ini menjadi salah satu prioritas dari program pemerintah pusat itu.

Jika di Kalimantan Tengah nanti sukses, maka empat provinsi lain di Kalimantan akan terhubung satu sama lain dengan rel kereta api ini. Jika ini terjadi, maka percepatan akses perekonomian, sosial-budaya, dan aspek-aspek lain di Kalimantan akan terjadi.

Secara singkat, jaringan kereta api di Kalimantan merupakan hal sangat strategis bagi kepentingan nasional ataupun kepentingan setempat di pulau terbesar ketiga di dunia itu.

Sementara itu Direktur Utama PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII), Chyntia Rusli, mengatakan upaya mewujudkan perkeretaapian umum; dalam hal ini kereta batu bara ini adalah kelanjutan nota kesepahaman pada tahun lalu.

Sebagai penjamin PII ikut terjun dalam persiapan transaksi kereta batubara ini agar mencapai kelayakan secara perbankan (bankable). Sehingga infrastruktur kereta batu bara bisa terwujud.

"Penjaminan yang dilakukan PII adalah untuk resiko politik seperti pencabutan izin atau perubahan perundang -undangan sehingga investor tetap aman berinvestasi." katanya

Menurut dia, nilai strategis proyek ini sudah tidak dipertanyakan lagi baik secara sosial dan ekonomi dan akan menjadi proyek percontohan, diperkirakan proyek ini akan bernilai sekitar Rp30 trilyun. (yud)

Pewarta: Yudha Pratama Jaya
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011