Semua pelaku budaya bisa mengaksesnya
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mendorong adanya pendanaan global untuk membantu para pelaku budaya yang terdampak pandemi COVID-19.

“Untuk sektor budaya, kami mendorong agar adanya pendanaan global yang bertujuan membantu pelaku budaya yang terdampak pandemi,” ujar Manajer G20 Bidang Kebudayaan, Ananto Kusuma Seta, di Jakarta, Selasa.

Dia menjelaskan Presidensi Indonesia merupakan waktu yang tepat untuk memperjuangkan upaya pemulihan global, termasuk di sektor kebudayaan.

Pandemi COVID-19, lanjut dia, telah membuat aktivitas budaya terhenti sejenak.

Baca juga: BRIN dorong berbagi pendanaan dan kemitraan penelitian global di G20

Kemendikbudristek telah meluncurkan dana abadi kebudayaan atau Dana Indonesiana. Dana tersebut diperuntukkan pelaku budaya maupun komunitas dalam melakukan penelitian, kegiatan kebudayaan, serta mengangkat kembali budaya yang sudah ada sejak lama di masyarakat.

Pendanaan global di sektor kebudayaan itu juga akan terbuka bagi negara non-G20.

“Semua pelaku budaya bisa mengaksesnya dan membantu mereka memulihkan kembali sektor seni dan budaya yang terdampak pandemi,” terang dia.

Sekretaris Dirjen Kebudayaan, Fitra Arda, mengatakan sebelumnya pada pertemuan di Roma, isu kebudayaan seperti pelindungan, pelestarian dan dukungan bagi pekerja budaya mendapat tanggapan positif dari negara anggota G20.

“Melalui Presidensi G20 ini, Indonesia dapat menjadi motor untuk mendorong negara-negara G20 segera mewujudkan pendanaan global di sektor kebudayaan,” kata dia.

Baca juga: Kemendikbudristek: Dana Indonesiana akomodasi kebutuhan pelaku budaya
Baca juga: Kemendikbudristek sebut kemungkinan Dana Indonesiana diangkat pada G20
Baca juga: Pemerintah sediakan Dana Indonesiana untuk dorong pemajuan kebudayaan


Pewarta: Indriani
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022