Jakarta (ANTARA News) - Enam orang staf Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi diperiksa di Mabes Polri terkait dengan terbitnya surat rencana renovasi gedung KBRI Seoul, Korea Selatan. "Enam orang tersebut dianggap mengetahui munculnya surat dari Sekretaris Kabinet kepada Departemen Luar negeri," kata Wakadiv Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Anton Bachrul Alam di Jakarta, Jumat. Menurut dia, Bareskrim Mabes Polri sudah mendapatkan lampiran surat yang dikirimkan Sekretaris Kabinet, Sudi Silalahi kepada Departemen Luar negeri. Anton menjelaskan Sudi mengakui atas surat yang ditandatanganinya itu. Tetapi mengenai isi surat, Sudi membantah. "Pak Sudi mengakui tanda tangannya di dalam surat itu. Tetapi soal isi surat, tidak sesuai yang ditunjukkan Sudi pada saat surat tersebut ditandatangani," katanya. Masih menurut Anton, Sudi menduga bahwa isi surat tersebut telah dipalsukan oleh oknum di lingkungan Sekretariat Kabinet. Namun demikian untuk menyelidiki kebenaran atas surat tersebut Bareskrim Mabes Polri masih melakukan pemeriksaan secara teliti, di antaranya dengan memintai keterangan enam orang staf Sekretaris Kabinet. "Selain itu hari ini Bareskrim melakukan koordinasi dengan pihak Deplu, untuk mendapatkan penjelasan mengenai surat itu," tambahnya. Koordinasi antara Bareskrim dengan Deplu itu, lanjut Anton, juga untuk mengetahui motif di balik beredarnya surat yang berisi perintah renovasi gedung KBRI Seoul. Selama ini pihak Deplu sendiri menyatakan tidak pernah berniat melakukan renovasi gedung KBRI Seoul.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006