Sleman, Yogyakarta (ANTARA News) - Kabupaten Sleman di Yogyakarta bisa dibilang gudangnya perguruan tinggi. Kabupaten ini juga yang dipilih 15 siswa sekolah National Junior College Leadership Development Commitee of Singapore, Kamis, untuk belajar tentang pengelolaan pemerintahan dan mengunjungi sejumlah objek wisata.

"Kami bangga karena Sleman menjadi tempat tujuan sekolah ini selama di Indonesia," kata Bupati Sleman, Sri Purnomo, saat menyambut kunjungan para siswa asal Singapura itu.

Siswa-siswa yang dipersiapkan untuk menjadi pemimpin-pemimpin masa depan di Singapura ini ingin belajar banyak mengenai pemerintahan kepada jajaran pimpinan di Kabupaten Sleman.

Dalam diskusi yang berlangsung seru ini, para siswa banyak bertanya tentang perwujudan visi dan misi Kabupaten Sleman tentang masyarakat sejahtera dan kesetaraan gender.

Terkait bencana erupsi Merapi, seorang siswa menanyakan tentang kendala terbesar yang saat ini dihadapi oleh pemerintah Kabupaten Sleman.

Atas pertanyaan ini Sri Purnomo menjelaskan, saat ini Pemkab Sleman berusaha mengevakuasi penduduk yang awalnya berlokasi di daerah rawan bencana ke tempat yang lebih aman.

"Akan tetapi program ini terkendala pola pikir masyarakat yang belum dapat hidup berdampingan dengan alam. Oleh karena itu perubahan pola pikir ini akan dilakukan melalui beberapa langkah fasilitasi bagi warga yang bersedia untuk relokasi.

Diharapkan warga yang bersedia direlokasi dapat memberikan motivasi kepada warga yang lain untuk turut mendukung program pemerintah," katanya.

Selain itu, para siswa juga ingin mengetahui tentang upaya pemerintah dalam mewujudkan kepariwisataan yang berkesinambungan di Sleman.

"Salah satu upaya untuk itu adalah menjadikan setiap kecamatan sebagai pusat pengembangan pariwisata sehingga dapat mendayagunakan potensi daerah bagi kesejahteraan warga di daerah tersebut," katanya.

Ia mengatakan, untuk menjamin kesejahteraan masyarakat, pemerintah berupaya menjalankan pemerintahan yang berkeadilan gender. Dalam setiap seleksi pegawai di tiap lini pemerintahan, pemilihan pegawai didasarkan pada kapasitas setiap pegawai bukan berdasarkan jenis kelamin orang yang bersangkutan.

Ketika ditanya tentang pendapatnya mengenai pemilihan kepala daerah secara langsung, Sri Purnomo menanggapi bahwa pemilihan secara langsung merupakan perwujudan tertinggi sistem demokrasi di Indonesia.

"Meskipun banyak pihak menilai negatif proses ini, namun saya yakin bahwa pemilihan secara langsung dapat menjamin tersampaikannya aspirasi masyarakat dengan lebih baik," katanya. (V001)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011