Banjarmasin (ANTARA News) - Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum memastikan bahwa partai yang dia pimpin tidak akan terburu-buru menetapkan calon Presiden dan Wakil Presiden 2014.

"Kita tetap menjaga posisi etis untuk mengawal seluruh program Presiden dan Wakil Presiden agar bisa menuntaskan mandat rakyat hingga akhir jabatannya," kata Anas pada orasi saat Pelantikan Pengurus DPD-PD Kalsel 2012-2017.

Menurut dia, Presiden dan Wakil Presiden yang ada saat ini merupakan pilihan rakyat sehingga Partai Demokrat akan tetap mendukung seluruh kebijakan yang pro rakyat hingga akhir masa jabatannya.

Pertanyaannya, apakah Partai Demokrat nantinya tidak akan ketinggalan "kerata", tambah Anas, terhadap pertanyaan tersebut Partai Demokrat yakin laju "kereta" akan berjalan seiring dengan kepercayaan masyarakat.

Jadi, tambah Anas, Partai Demokrat fokus mendukung kebijakan pembangunan pemerintah pemenang Pemilu, sedangkan untuk kedalam kita terus melakukan kaderisasi, penguatan kapasitas kader dan lainnya," katanya.

Tentang partai lain yang kini mulai ramai membicarakan tentang Presiden dan Wakil Presiden, kata dia, pihaknya tetap menghormati partai tersebut.

"Silahkan partai lain mulai membicarakan tentang calon Presiden dan Wakil Presiden kita tetap menghormatinya, namun garis partai kami tetap menjaga posisi etis kebijakan pemerintah hingga purna tugas," katanya.

Pada kesempatan tersebut, Anas juga mewanti-wanti kepada kadernya agar tidak mengganggu pemimpin daerah pemenang Pilkada sekali pun itu berasal dari partai lain.

Menurut dia, salah satu kebijakan Partai Demokrat adalah mendukung seluruh program pembangunan pemimpin hasil Pilkada yang dipilih rakyat, kendati pemimpin tersebut berasal dari partai lawan.

Kebijakan tersebut ditetapkan, karena kebijakan Demokrat adalah demokrasi yang bisa menyatukan pluralisme.

"Kader Demokrat boleh mengkritisi namun harus kritik yang konstruktif yang disertai dengan pemikiran penyelesaiananya, bukan kritik yang distruktif atau kritik yang membabi buta," katanya.

Masa depan partai, kata dia, ada pada kepercayaan rakyat melalui upaya memenuhi janji kemerdekaan yang intinya adalah kesejahteraan rakyat.

Tentang "badai" yang menimpa Partai Demokrat berupa banyaknya kader partai penguasa tersebut yang terkena dugaan kasus korupsi, Anas yakin badai tersebut yang memfasilitasi partainya menjadi lebih kuat.

"Partai tidak akan menjadi partai besar bila tanpa melalui ujian yang berat," katanya.

Kedatangan Anas ke Kalsel didamping oleh Sekjend Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono.

Sayangnya, penganten baru putra Presiden tersebut tidak membawa istrinya, sosok yang paling ditunggu oleh para peserta.

Hadir pada acara tersebut, Wakil Gubernur Kalsel Rudy Resnawan, seluruh Muspida Kalsel dan pemimpin partai.

(ANTARA)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011