Jakarta (ANTARA News) - Indonesia masih merupakan salah satu dari kelompok negara terkorup di dunia, setidaknya ditunjukkan oleh Indeks Persepsi Korupsi (Corruption Perception Index/CPI) 2011 yang dirilis oleh Transparency International di Berlin, Kamis.

Dalam survei CPI yang dilakukan terhadap 183 negara di dunia, Indonesia menempati peringkat ke-100 dengan skor 3,0 poin bersama 11 negara lainnya yakni Argentina, Benin, Burkina Faso, Djobouti, Gabon, Madagaskar, Malawi, Meksiko, Sao Tome & Principe, Suriname dan Tanzania.

Indeks skor 183 negara mulai dari 0 (sangat korup) sampai 10 (sangat bersih) berdasarkan tingkat persepsi korupsi sektor publik. CPI mengukur persepsi korupsi yang dilakukan politisi dan pejabat publik dihasilkan dari penggabunganl 17 survei lembaga-lembaga internasional yang melihat faktor-faktor seperti penegakan hukum anti-korupsi, akses terhadap informasi dan konflik kepentingan.

Menurut Transparency International, korupsi terus mewabah di banyak negara di seluruh dunia. Ini menunjukkan beberapa pemerintah gagal melindungi warga negaranya dari korupsi, baik itu penyalahgunaan sumber daya publik, penyuapan atau pengambilan keputusan rahasia.

Transparency International memperingatkan bahwa protes di seluruh dunia, sering didorong oleh korupsi dan ketidakstabilan ekonomi, jelas menunjukkan warga merasa pemimpin mereka dan lembaga-lembaga publik tidak transparan dan tidak cukup akuntabel.

"Tahun ini kami telah melihat korupsi pada spanduk demonstran mereka yang kaya atau miskin. Apakah di Eropa yang dilanda krisis utang atau dunia Arab yang memulai sebuah era politik baru, pemimpin harus mengindahkan tuntutan untuk pemerintahan yang lebih baik," kata Huguette Labelle, Ketua Transparency International.


Selandia Baru terbersih

Menurutnya, dua pertiga dari 183 negara memiliki skor kurang dari lima, menunjukkan, bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan dalam memerangi korupsi.

Dari 183 negara yang disurvei, Selandia Baru menempati urutan pertama dengan skor 9,5 poin, diikuti peringkat kedua Denmark dan Finlandia masing-masing dengan skor 9,4 poin, diikuti Swedia 9,3 poin dan Singapura 9,2 poin.

Negara lainnya yang masuk peringkat 10 teratas adalah Norwegia di peringkat keenam dengan skor 9,0 poin, Belanda 8,9 poin, Australia 8,8 poin, Swiss 8,8 poin, Kanada 8,7 poin, dan Luxembourg 8,5 poin. Sementara Somalia yang dicabik perang dan Korea Utara (masuk dalam indeks untuk pertama kalinya), secara bersama berada posisi paling akhir peringkat 182. dianggap negara-negara paling korup di dunia dengan skor 1,0 poin.

"Negara zona euro yang menderita krisis utang, sebagian karena kegagalan otoritas publik `untuk mengatasi penyuapan dan penggelapan pajak yang merupakan pendorong utama krisis utang, termasuk di antara Negara-negara Uni Eropa dengan skor paling rendah," kata Direktur Pelaksana Transparency International Cobus de Swardt.

Prancis dan Jerman, yang banyak mencari solusi untuk krisis zona euro, katanya, mencetak skor relatif baik, masing-masing datang di peringkat 25 dengan skor 7,0 poin dan di peringkat 14 dengan skor 8,0 poin.

Amerika Serikat satu tempat di atas Prancis di peringkat 24 dengan skor 7,1 poin, sementara lokomotif global China menempati urutan ke 75 dengan skor 3,6 poin. Rusia salah satu negara terburuk dalam daftar, datang di posisi 143 dengan skor 2,4 poin.

Di jajaran Negara ASEAN, Indonesia tampak kalah dari Brunei di peringkat 44 (skor 5,2), Malaysia peringkat 50 (skor 4,3), dan Thailand di peringkat 80 (skor 3,4).

Indonesia hanya lebih baik daripada Vietnam di peringkat 112 dengan skor 2,9 poin, Filipina peringkat 129 (skor 2,6), Laos peringkat 154 (skor 2,2), Kamboja peringkat 164 (skor 2,1) dan Myanmar di peringkat 180 (skor 1,5).
(T.A026/M009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011