Teheran (ANTARA News/AFP) - Iran hari Kamis melarang media asing meliput pawai lebih lanjut di depan misi diplomatik Inggris di Teheran setelah demonstran menyerbu bangunan itu pekan ini.

"Kami memberi tahu seluruh perwakilan media asing bahwa menghadiri demonstrasi, khususnya di depan Kedutaan Besar Inggris (dan) Taman Qolhak (kompleks perumahan diplomat Inggris) tidak diperbolehkan, kecuali jika mendapat izin sebelumnya," kata Kementerian Kebudayaan dan Bimbingan Islam dalam sebuah pernyataan.

Baru pertama kali ini media asing di Iran dilarang melakukan peliputan terhadap pawai pro-pemerintah Iran.

Media asing terkena banyak pembatasan peliputan sejak pemilihan umum presiden yang dipersoalkan pada 2009 yang mengarah pada kerusuhan sipil.

Larangan Kamis itu dikeluarkan dua hari setelah ratusan pemrotes yang melakukan pawai pro-pemerintah Iran di Teheran menyerbu dua kompleks diplomatik Inggris, termasuk kedutaan besar.

Dampak dari penyerbuan itu, Inggris hari Rabu memerintahkan penutupan Kedutaan Besar Iran di London dan telah menutup kedutaannya sendiri di Teheran.

"Kuasa usaha Iran di London diberi tahu bahwa kami memerintahkan penutupan segera Kedutaan Besar Iran di London dan seluruh staf diplomatik Iran harus meninggalkan Inggris dalam waktu 48 jam," kata Menteri Luar Negeri Inggris William Hague kepada parlemen.

"Kami telah menutup Kedutaan Besar Inggris di Teheran. Kami memutuskan mengungsikan seluruh staf kami dan beberapa menit yang lalu, rombongan terakhir staf kami yang berkantor pusat di Inggris telah meninggalkan Iran," katanya.

Hague juga mengumumkan bahwa para duta besar Iran telah dipanggil di negara-negara Eropa untuk menerima protes keras terkait penyerbuan kedutaan Inggris itu.

Inggris, yang terlibat dalam konfrontasi dengan Iran karena kegiatan nuklirnya, mengungkapkan amarah atas penyerbuan perwakilan diplomatiknya di Teheran pada Selasa oleh mahasiswa garis keras dan milisi Basij sebagai pembalasan atas sanksi-sanksi baru Inggris dan Barat terhadap Iran.

Hague menyatakan, adalah khayal beranggapan bahwa pihak berwenang Iran tidak bisa melindungi Kedutaan Besar Inggris, atau serangan itu bisa berlangsung tanpa "persetujuan tertentu rejim".

Ia menambahkan, para menteri luar negeri Uni Eropa membahas serangan terhadap kedutaan Inggris itu pada pertemuan di Brussel pada Rabu malam dan Kamis.

Para menteri Uni Eropa akan membahas "tindakan lebih lanjut yang akan diambil menyangkut upaya berlanjut Iran dalam program senjata nuklir", kata Hague.

Inggris dan negara-negara lain Barat menuduh Iran berusaha membuat senjata nuklir, namun Teheran bersikeras bahwa program nuklirnya murni untuk tujuan damai. (M014)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011