New York (ANTARA News) - Harga minyak merosot di New York pada Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB), setelah data manufaktur China yang lemah meningkatkan kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi global dan pedagang menunggu data penting ketenagakerjaan AS.

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Januari, berakhir di 100,20 dolar AS per barel, turun 16 sen dari tingkat penutupan Rabu, lapor AFP.

Kontrak berjangka pulih kembali dari kerugian curam pada akhir sesi perdagangan menjadi berakhir di atas 100 dolar AS.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk Januari merosot 1,53 dolar AS menjadi menetap pada 108,99 dolar AS.

Krisis utang Eropa terus bergantung di atas pasar karena para pemimpin zona euro kesulitan untuk mengatasi penularan menyapu sistem keuangan kawasan.

"Sekali lagi kita melihat kegentaran lebih lanjut di pasar di sini dalam hal apa yang terjadi di Eropa," kata Matt Smith, seorang analis di Summit Energy.

Pasar berada di bawah tekanan setelah data resmi menunjukkan aktivitas manufaktur China menyusut untuk pertama kalinya dalam hampir tiga tahun.

Indeks pembelian manajer jatuh ke 49 pada November, turun 1,4 poin dari Oktober, menandai kontraksi pertama sejak Februari 2009, kata Federasi Logistik dan Pembelian China.

Analis IHS Global Insight, Alistair Thornton mengatakan, data "mengejutkan" menunjukkan ekonomi terbesar kedua di dunia, mesin ekonomi global, "mengendur di bawah beban pengetatan kredit tahun ini."

Addison Armstrong pada Tradition Energy mencatat dampak negatif data pada sentimen pasar, mengatakan China adalah "pengguna terbesar energi dan logam dasar."

Di Amerika Serikat, sebuah laporan mingguan klaim pengangguran baru menunjukkan sedikit meningkat untukkedua minggu berturut-turut menjelang data tenaga kerja November pada Jumat.

"Gambaran lebih luas sekarang menunjukkan bahwa, setelah kenaikan tajam terbalik selama bulan Agustus, klaim sekarang cenderung meluas ke samping," kata Peter Newland dari Barclays Capital.

Pada Jumat, ekonom memperkirakan Departemen Tenaga Kerja AS akan melaporkan tingkat pengangguran tidak berubah pada 9,0 persen untuk kedua bulan berjalan.

Sejak Mei 2009 tingkat pengangguran telah terjebak di 8,8 persen atau lebih tinggi, karena ekonomi terbesar dan konsumen minyak terbesar di dunia itu, pulih perlahan-lahan dari resesi. (A026)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011