Padang (ANTARA News) - PT Kereta Api Indonesia akan mengoperasikan kereta api komuter rute Padang menuju Bandara Internasional Minangkabau atau sebaliknya, mulai April 2012.

Namun, pada tahap awal kereta api baru bisa melayani Padang hingga Stasiun Duku, Kabupaten Padangpariaman karena pembangunan rel hingga BIM masih menunggu pembebasan lahan, kata Kepala Hubungan Masyarakat PT KAI Divre II Sumatera Barat Syafrial Romeo di Padang, Jumat.

"KAI sedang memproses pembebasan lahan untuk pembangunan rel kereta sepanjang 4,2 kilomter dari stasiun Duku menuju BIM yang dibebankan pada APBD Provinsi sebesar Rp5 miliar," katanya.

Menurutnya, kereta komuter ini bisa memberikan alternatif baru bagi penumpang yang akan menuju BIM atau sebaliknya di samping adanya bus-bus yang memiliki rute yang sama.

Pembangunan jalur kereta api itu menelan biaya Rp114,3 miliar dan mulai dikerjakan awal 2011. Pada tahap awal pemerintah telah mengalokasikan Rp56,5 miliar pada APBN 2012.

Pengerjaan jalur tersebut dilakukan bersamaan dengan pembukaan jalur Indarung - Solok untuk kereta barang, sementara pada Januari 2012, PT KAI Divre II Sumbar juga akan menambah lima gerbong kereta untuk wisata.

Rencananya kereta tersebut diberi nama "Cindua Mato". Lima unit gerbong lainnya diberi nama "Dang Tuanku" sedangkan lima gerbong lagi bernama "Si Binuang".

Dengan penambahan itu, Sumbar akan memiliki 31 gerbong KA dan 23 lokomotif serta 1 set kereta komuter dengan jumlah 3 gerbong. Sebanyak 16 gerbong di antaranya berada di Kota Padangpanjang, dan 15 unit di kota Padang.

Saat ini, kereta api di Sumatera Barat yang terus beroperasi adalah kereta penumpang baik reguler maupun wisata pada Minggu jurusan Padang - Pariaman yang berstasiun di Simpang Haru dan Tabing.

Sementara, kereta barang diaktifkan untuk mengangkut barang pabrik PT Semen Padang dari Indarung, Kcamatan Lubuk Kilangan menuju Pelabuhan Teluk Bayur. Selanjutnya, angkutan wisata loko uap Kota Sawahlunto-Stasiun Muara Kalaban dan angkutan wisata Kota Padangpanjang-Sawahlunto.

(ANT-275/M027)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011