Banjarmasin (ANTARA) - Adaro Grup berkomitmen membantu penanganan kasus stunting (kekerdilan) di 28 desa di Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan.

Adaro Grup, termasuk PT Adaro Indonesia, Balangan Coal, PT Saptaindra Sejati dan Yayasan Adaro Bangun Negeri mengalokasikan dan sekitar Rp1,2 miliar untuk penanganan kasus gagal tumbuh (stunting) di wilayah tersebut.

"Adaro Group bekerja sama dengan konsultan pendamping akan melakukan pendampingan, baik intervensi spesifik langsung ke sasaran ibu hamil risiko tinggi, bayi di bawah dua tahun stunting, maupun ibu menyusui yang mempunyai bayi stunting," kata CSR Department Head PT Adaro Indonesia Leni Marlina di Balangan, Kalsel, Kamis.

Baca juga: PASS Adaro bina santri Ponpes di Kalsel berwirausaha

Baca juga: Adaro kirim tim rescue dan logistik ke dua lokasi banjir Kalsel


Total sasaran intervensi, katanya, sebanyak 315 kasus guna mewujudkan Kabupaten Balangan bebas stunting. Selain itu, intervensi sensitif, yakni ketahanan pangan dan lima pilar sanitasi total berbasis masyarakat.

Selain itu, kata Leni, program ini juga sebagai peningkatan kapasitas pelaku teknis dan pendampingan ke sasaran intervensi stunting. "Semoga program ini berjalan sesuai harapan dan percepatan penurunan angka stunting di Kabupaten Balangan segera tercapai," ujarnya.

Dari data situs resmi Kabupaten Balangan di Elektronik Pencatatan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM), angka stunting tahun 2021 mencapai 25 persen. Pada 2022, turun menjadi 17,9 persen.

Pemerintah Kabupaten Balangan terus berkomitmen menanggulangi stunting dengan dukungan seluruh pemangku kepentingan, termasuk Adaro Group yang dituangkan dalam penandatangan komitmen bersama.

Upaya bersama ini dilakukan dalam sebuah wadah yang disebut Tim Kelompok Kerja atau Pokja Balanting (Balangan Lawan Stunting) yang diketuai oleh Sekda Balangan dan Kepala Bappeda sebagai wakil ketua.

Pertemuan antar-SKPD, pihak swasta dan pemerintah desa serta pemangku kepentingan lainnya dalam upaya percepatan penurunan angka stunting dikoordinasi langsung oleh Bappeda serta mengumpulkan data-data program stunting dan melaporkan hasilnya ke tingkat pusat.

Pemerintah Kabupaten Balangan berkomitmen menanggulangi stunting dengan dukungan seluruh pemangku kepentingan, termasuk Adaro Group.

Baca juga: ULM-Adaro bersinergi mendidik santri berwirausaha

Sementara itu, Sekretaris Daerah Balangan Sutikno mengharapkan kerja sama semua pihak dari tingkat desa hingga kabupaten dalam menyukseskan penurunan angka stunting.

"Tugas pertama yang harus kita lakukan adalah membangun kesadaran masyarakat tentang stunting, seberapa bagus program dan seberapa keras usaha pemerintah dan swasta dalam memberantas stunting. Tanpa adanya kesadaran masyarakat, program pasti akan gagal," ungkap Sutikno.

Sutikno menambahkan dengan kegiatan ini persentase angka stunting di Kabupaten Balangan bisa turun signifikan. "Harapan kita semua adalah Kabupaten Balangan bisa jadi contoh keberhasilan dalam penanggulangan stunting," tambah Sutikno.

Sosialisasi sekaligus penandatanganan komitmen bersama Balangan Lawan Stunting (Balanting) ini dilakukan oleh Bupati Balangan, yang diwakili Sekretaris Daerah, Kepala SKPD, perwakilan Adaro Group, camat dan 28 desa yang masuk dalam Pokja Balanting.

Pewarta: Sukarli
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022