KKN Wasaka hadir untuk memberikan pengalaman kepada mahasiswa untuk mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi
Banjarmasin (ANTARA) - Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin, Kalimantan Selatan menugaskan 53 mahasiswa menjadi Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Wasaka membawa misi kemanusiaan menyoroti permasalahan kesenjangan pendidikan dan stunting di pedesaan di Kabupaten Balangan.

Wakil Rektor I Bidang Akademik ULM Iwan Aflanie di Banjarmasin, Rabu, mengatakan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) KKN Wasaka itu terbagi menjadi empat kelompok dengan program unggulan masing-masing sesuai kondisi desa.

“Program KKN Wasaka merupakan pembelajaran yang konkret melalui pengabdian para mahasiswa. KKN diikuti dari berbagai bidang keilmuan, saya harap akan memberikan manfaat yang luar biasa kepada masyarakat,” ujarnya.

Ia menyebutkan empat kelompok itu ditugaskan di beberapa desa, yakni Desa Hukai 12 mahasiswa, Hamarung 11 mahasiswa, Buntu Karau 12 mahasiswa, dan di Balai Perikanan setempat sebanyak 18 mahasiswa.

“KKN Wasaka hadir untuk memberikan pengalaman kepada mahasiswa untuk mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi secara langsung kepada masyarakat,” katanya.

Baca juga: Menekan angka stunting melalui KKN Tematik
Baca juga: Mahasiswa UTA'45 gelar KKN di pesisir Jakarta


Dengan adanya program tersebut, mahasiswa diharapkan mampu beradaptasi dalam mengembangkan program kerja, utamanya dalam pendidikan, pengajaran dan pengabdian kepada masyarakat.

Sementara itu, 53 mahasiswa peserta KKN Wasaka berasal dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Fakultas Kedokteran, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Tim akan melaksanakan KKN mulai 3 Maret - 4 Mei 2024.

Ketua Kelompok KKN Wasaka Desa Hamarung Akhmad Fauzi mengatakan kelompoknya memiliki program unggulan untuk mengatasi permasalahan stunting.

Ia menyebutkan program unggulan itu, yakni HANTING (Hamarung Lawan Stunting) untuk mendukung percepatan penurunan stunting di Desa Hamarung sesuai target nasional hingga angka 14 persen.

Baca juga: BPOM Palu gandeng mahasiswa KKN Untad dukung penanggulangan stunting
Baca juga: Gubernur Gorontalo minta program KKN mampu tekan angka stunting


Fauzi mengungkapkan berbagai strategi sudah direncanakan untuk mencapai target tersebut, di antaranya membuat perkarangan sayur di lingkungan rumah warga, edukasi delapan fungsi keluarga dan pencegahan dari hulu, sosialisasi dan edukasi pola hidup bersih dan sehat, serta praktek membuat isi piringku.

“Kami sudah melakukan observasi terhadap lingkungan di desa, setelah menemukan permasalahan kemudian menyusun program,” tuturnya.

Selain itu, kurangnya akses sistem informasi serta pelayanan oleh aparatur desa terhadap masyarakat juga menjadi perhatian tim KKN Wasaka. Kemudian yang tidak kalah penting adalah memberikan perhatian pendidikan kepada anak-anak desa dengan mengadakan bimbingan belajar.

Kepala Desa Hamarung Sugiani berharap dengan adanya mahasiswa yang melaksanakan KKN di desa tersebut dapat memberikan dampak positif kepada masyarakat dalam segala aspek.

Baca juga: BKKBN minta mahasiswa KKN cermati kasus stunting di tiap daerah
Baca juga: Gubernur: Pengentasan stunting KKN Unand sesuai dengan visi pemerintah
Baca juga: Kemendikbudristek: Ribuan mahasiswa dilibatkan turunkan stunting

Pewarta: Tumpal Andani Aritonang
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2024