"Kami mengecam keras serangan-serangan terhadap masjid Sunni dan insiden ini semakin menekankan pentingnya persatuan untuk membebaskan diri dari teroris," tambah ulama Syiah tersebut.
Baghdad (ANTARA News) - Pemimpin Syiah yang berpengaruh, Abdul Aziz al-Hakim, mengatakan, Jumat, orang-orang Arab Sunni Irak tidak bertanggung jawab atas pemboman sebuah tempat suci Syiah pada pekan ini yang telah menyulut kekerasan sektarian. "Saya menekankan bahwa pemboman masjid itu bukan tindakan orang Sunni Irak, namun para pengikut Zarqawi dan Saddam," kata Hakim, pemimpin Dewan tertinggi Revolusi Islam di Irak (SCIRI), partai utama dalam Aliansi Persatuan Syiah Irak, seperti dikutip Kantor Berita AFP. Ia menunjuk pada para pendukung pemimpin Al-Qaeda Irak Abu Musab al-Zarqawi dan Presiden terguling Irak Saddam Hussein. Aliansi itu memperoleh 128 dari 275 kursi parlemen pada pemilihan umum Desember dan saat ini melakukan perundingan dengan berbagai kelompok politik Irak untuk membentuk sebuah pemerintah koalisi. Pemboman musoleum Imam Ali al-Hadi yang telah berumur 1.000 tahun di kota Samarra, Irak utara, pada Rabu telah menyulut serangan-serangan balasan terhadap sejumlah masjid Sunni dan pembunuhan lebih dari 140 orang, sebagian besar orang Sunni. Hakim juga mendesak persatuan antara orang-orang Sunni dan Syiah. "Pemboman tempat suci itu melukai kita dan menimbulkan perasaan-perasaan yang kuat, namun pembakaran masjid dan serangan terhadap orang yang tidak berdosa kemudian juga telah sangat melukai kita," katanya dalam sebuah pernyataan. "Kami mengecam keras serangan-serangan terhadap masjid Sunni dan insiden ini semakin menekankan pentingnya persatuan untuk membebaskan diri dari teroris," tambah ulama Syiah tersebut. Setelah kekerasan itu, Perdana Menteri Irak Ibrahim Jaafari mengumumkan hari berkabung tiga hari dan menetapkan bahwa hari Kamis merupakan hari libur nasional. Jaafari mendesak rakyat Irak mengecam serangan sekterian dan "menutup jalan untuk mereka yang ingin merusak persatuan nasional."(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006