Tenggarong (ANTARA News) - Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan bahwa sebanyak 13 objek yang diduga mobil terpantau BPPT berada di dasar Sungai Mahakam di sekitar reruntuhan Jembatan Kutai Kartanegara (Kuker).

Dalam keterangan tertulisnya di lokasi runtuhnya Jembatan Kuker di Tenggarong, Kalimantan Timur (Kaltim), Minggu pagi, ia menerangkan, adanya 13 objek yang diduga mobil itu berdasarkan hasil pemetaan bawah permukaan Sungai Mahakam yang dilakukan Tim Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dengan teknologi side scan sonar dan multibeam echosounder.

Menurut dia, hasil pemetaan multibeam menunjukkan bahwa jembatan patah di 50 meter dari arah Tenggarong, begeser dan patah di meter 104, dan sisanya 104 meter duduk di dasar sungai hingga pylon menara sisi Samarinda.

Hasil analisa gabungan citra side scan sonar dan multibeam, katanya, memberikan gambaran kondisi yang cukup jelas di kedalaman Sungai Mahakam, yakni analisa sementara terdeteksi 13 obyek bawah air yang diduga berkaitan dengan ambruknya jembatan.

Sutopo mencatat, dari ke-13 objek yang diduga mobil itu ada enam objek berada di sekitar patahan jembatan. Sebelumnya, BPPT mendeteksi tujuh titik di luar reruntuhan jembatan dan satu di bawah reruntuhan jembatan. Titik-titik tersebut diindikasi sebagai kendaraan.

Tim BPPT mengidentifikasi 13 objek dan semua objek sudah diketahui koordinat posisinya.

Sementara itu, hingga Minggu pagi, jumlah korban tewas yang sudah ditemukan tim pencari dan penyelamat (Search and Rescue/SAR) masih berjumlah 21 orang. Korban ke-21 Jembatan Kartanegara berhasil ditemukan pada Sabtu (3/12) sekitar pukul 08.45 Wita dan telah teridentifikasi bernama Abdul Kholik (66), warga Linggang Bigung Kecamatan Melak, Kabupaten Kutai Barat.

Ketua Tim Disaster Victim Identification (DVI) Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Timur, Ajun Komisaris Besar Polisi Budi Heryadi, mengatakan bahwa selain data primer, identifikasi berhasil dilakukan berdasarkan properti yang digunakan Abdul Kholik.

Pada Minggu pagi, Tim SAR dari pasukan katak berupaya melakukan penyelaman untuk mengaitkan tali guna mengangkat bangkai kendaraan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011