... dengan usaha ini, saya mampu membuka lapangan usaha, khususnya di Dusun Sembungan, Desa Gulurejo, sehingga tidak ada pengangguran...
Kulon Progo (ANTARA News) - Perajin batik di Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mudah mendapatkan dana pinjaman dari lembaga keuangan ataupun bank.

"Banyak yang menawari dana pinjaman seperti BRI, Danamon, Mandiri dan BNI, tapi dana pinjaman yang mereka tawarkan untuk usaha yang sudah berjalan, kalau yang baru mulai sulit," kata pemilik usaha Batik Faras Sembungan, Faras, di Lendah, Kulon Progo, Minggu.

Berdasarkan pengalamannya meminjam di bank, mereka akan sulit mengucurkan pinjaman di atas Rp50 juta.

Namun, ia bersyukur, Bank Danamon memberikan pinjaman sebesar Rp100 juta dengan persyaratan yang mudah dan bunga lunak.

"Dengan dana pinjaman tersebut, saya mampu mengembangkan usaha batik Sembung hingga luar negeri sejak 2006. Selain itu, dengan usaha ini, saya mampu membuka lapangan usaha, khususnya di Dusun Sembungan, Desa Gulurejo, sehingga tidak ada pengangguran," kata dia.

Ia mengatakan, usahanya mampu menyerap tanaga kerja sebanyak 42 orang yang berkerja secara reguler, dan banyak warga yang membatik di rumah. Untuk sepotong batik yang dikerjakan, warga akan mendapat upah antara Rp15 ribu hingga Rp50 ribu per potong.

"Upah yang mereka dapatkan berbeda-beda, tergantung pada kesulitan motif yang dikerjakan. Motif biasa biasanya Rp15 ribu per potong, dan motif paling sulit kami hargai Rp50 ribu," kata dia.

Ia mengatakan, saat ini permintaan baik lokal dan nasional cukup tinggi. Batik membutuhkan perajian yang banyak seiring semakin tingginya jumlah permintaan, khususnya di Faras Batik.

"Setiap hari Faras Batik Sembungan mampu memproduksi 150 potong batik yang terdiri atas 120 potong batik kombinasi dan 30 potong batik tulis. Jumlah tenaga pembantik baru mencapai 42 orang, padahal permintaan sangat tinggi. Kami kewalahan menerima pesanan batik," kata dia.

Ia mengatakan, banyak permintaan luar daerah seperti Sulawesi dan Lampung. Tiap bulan mencapai di atas 300 potong. Namun, Faras Batik baru mampu memenuhi permintaan lokal yakni Pasar Beringharjo.

"Harga yang kami tawarkan juga cukup bersaing antara Rp125 ribu sampai Rp150 ribu per potong. Batik ini termasuk murah mengingat batik yang kami tawarkan kualitasnya bagus dan menerapkan standar internasional," kata dia. (ANT-159)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011