Terima kasih atas gol-gol yang cantik, sentuhan yang anggun, dan sepak bola terampil yang hanya dimiliki Socrates"
Sao Paulo (ANTARA News) - Mantan kapten Brazil Socrates, yang bermain dalam tim Brazil 1982 yang dikenal luas sebagai tim terbaik yang tidak pernah memenangi Piala Dunia, meninggal dunia Minggu waktu Brazil dalam usia 57.

Socrates dibawa ke Rumah Sakit Albert Einstein Jumat malam akibat keracunan makanan. Dia harus menggunakan alat bantu hidup namun meninggal pada pukul 06.30 GMT, Minggu.

Socrates sudah dibawa ke rumah sakit dua kali pada Agustus dan September tahun ini karena pendarahan saluran pencernaan, dan setelah inisden tersebut diketahui dia mempunyai masalah dengan alkohol, terutama selama aktif bermain.

Surat kabar Folha de Sao Paulo melaporkan, Socrates akan dimakamkan Minggu dalam upacara pribadi di kota Ribeirao Preto, 300 kilometer di luar kota Sao Paulo, tempat ia mengawali karir bermainnya pada 1974 bagi Botafogo.

Federasi Sepak Bola Brazil (CBF) juga mengumumkan akanmengheningkan cipta sebelum semua pertandingan Minggu untuk menghormati "salah satu pemain paling brilian dalam sejarah tim nasional Brazil."

Tim raksasa Brazil Corinthians - tempat ia bermain selama enam tahun dan mencetak 172 gol dalam 297 pertandingan serta memenangi tiga gelar liga Sao Paulo - memberi penghormatan khusus untuk sang mendiang.

"Fans setianya dengan sedih menyampaikan selamat jalan kepada skinny one (si kurus), kami juga berterima kasih telah menjadi saksi salah satu pesepak bola terbaik sepanjang masa. Terima kasih atas gol-gol yang cantik, sentuhan yang anggun, dan sepak bola terampil yang hanya dimiliki Socrates."

Pada hari yang sama, Corinthians mengenangnya dengan memenangi liga nasional untuk kelima kalinya setelah hasil imbang tanpa gol melawan rival mereka di Sao Paulo, Palmeiras.

Sebelum pertandingan, pemain gelandang Alex mengatakan tidak ada cara yang lebih baik untuk memberi hormat kepada Socrates selain memenangkan tropi.

"Cara terbaik bagi kami untuk mengenang dia adalah meraih gelar," kata Alex seperti dikutip AFP. "Kami berharap kami bisa meraih gelar, memenanginya atas nama Socrates..."

Fans membentangkan spanduk di tribun dengan tulisan "Doctor Socrates, rest in peace" dan mengheningkan cipta satu menit terlihat sebelum pertandingan dimulai.(*)

F005/A023

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011