Tokyo (ANTARA News) - Tim periset Jepang mengembangkan metode untuk membuat Tamiflu, obat antivirus yang dianggap sebagai pertahanan terbaik untuk melawan virus flu burung, dari senyawa sintetis kimia tanpa unsur botanikal yang digunakan pembuat obat Swiss, F. Hoffmann-La Roche Ltd., demikian keterangan periset Jepang, Sabtu. Tamiflu, secara generik bernama oseltamivir phosphate, kini dibuat dari shikimic acid, yang ditemukan dalam star anise, semacam buah yang sering digunakan sebagai rempah menu masakan China. Tim tersebut, yang dipimpin oleh Profesor Masakatsu Shibasaki dari Universitas Tokyo, menyusun suatu metode untuk menghasilkan obat tanpa menggunakan shikimic acid. Oleh karena ramuan botanik dapat terpengaruh oleh kondisi iklim, menurut tim periset tersebut, maka penggunaan bahan kimia dapat membantu menstabilkan pasokan Tamiflu. Jepang dan banyak negara lain sedang mencoba untuk meningkatkan pasokan tamiflu di tengah kekawatiran pandemi yang dipicu oleh flu burung. Tim itu menggunakan bahan kimia 1.4-cyclohexadiene untuk menghasilkan obat tersebut melalui cara yang disebut asymmetrical catalysis. Universitas itu telah mengajukan hak paten atas metode tersebut. "Kami akan mengadakan pembicaraan dengan Roche, dan mengharapkan akan mengadakan riset gabungan untuk mengomersialkannya," tambah Shibasaki. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006