Jika AHY akan maju sebagai calon presiden/calon wakil presiden, konteksnya adalah soal bangsa.
Medan (ANTARA) - Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengaku terus berikhtiar hingga menit terakhir ketika berbicara soal Pilpres 2024.

AHY bertekad membawa dan menjadikan partai berlambang bintang mercy ini sebagai solusi masa depan bangsa.

"Kami tidak pernah tahu kondisi yang terjadi ke depan. Oleh karena itu, dinamika berjalan hingga saat ini masih cair," kata Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat Syahrial Nasution dalam keterangan tertulis diterima di Medan, Ahad.

Syahrial Nasution mengatakan bahwa  AHY tidak merasa sedang dalam posisi kesulitan, apalagi mengalami hambatan mengomunikasikan kepentingan pada tahun 2024

Ia mengemukakan pernyataan itu usai melakukan diskusi panjang dengan Ketua Umum DPP Partai Demokrat AHY di Simalem, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, Sabtu (14/5).

AHY melaksanakan wisata ke Sumatera Utara dalam rangkaian pelantikan pengurus DPD Partai Demokrat yang dipimpin oleh Muhammad Lokot Nasution di Medan, Kamis (12/5).

Usai melantik pengurus, putra presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono itu menghadiri sejumlah acara, di antaranya pesta marga, mengunjungi Pusat Pasar Medan, melaksanakan salat Jumat di Masjid Raya Al-Mashun, berdialog dengan pengusaha muda, dan dialog rakyat di Kabupaten Deli Serdang.

Selain itu, AHY meresmikan Overlanding Indonesia Sumatera Utara di Simalem, Kabupaten Tanah Karo. Di sela-sela mendampingi kegiatan AHY, Syahrial melakukan banyak diskusi, termasuk membahas soal koalisi menjelang Pilpres 2024.

"Mas AHY tidak ingin terburu-buru mengambil keputusan. Sambil terus-menerus melakukan dialog dengan rakyat, AHY juga berupaya berkomunikasi bersama penentu-penentu kebijakan di sejumlah partai politik. Mas AHY senantiasa berikhtiar dan mengikhtiarkan diri hingga batas akhir, last minute," kata Syahrial.

Berkaca dari pengalaman, ketika Presiden Jokowi akhirnya memilih K.H. Ma’ruf Amin sebagai Wakil Presiden RI. Pertimbangan, penentuan dan keputusan politik menyangkut kepentingan bangsa, tidak bisa dengan tergesa-gesa.

AHY akan mendengarkan sebanyak-banyaknya masukan agar jernih hasil pemikiran partai ini, atau tidak hanya dari kalangan politik, tetapi juga dari civil society.

"Pada akhirnya, jika AHY akan maju sebagai calon presiden/calon wakil presiden, konteksnya adalah soal bangsa. Tidak lagi dibatasi hanya pada kepentingan kelompok atau partai. Apalagi, kepentingan pribadi," kata Syahrial.

Baca juga: Annisa Pohan borong teri medan di Pusat Pasar Medan

Baca juga: Demokrat belum tentukan sikap gabung koalisi Golkar, PAN, PPP

Pewarta: Muhammad Said
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2022