Nusa Dua, Bali (ANTARA News) - Perdana Menteri Timor Leste Kay Rala Xanana Gusmao dalam acara Bali Democracy Forum (BDF) IV mengatakan bahwa memerangi kemiskinan merupakan bagian dari upaya untuk mempromosikan demokrasi.

Menurut Xanana di Bali International Convention Centre (BICC), Nusa Dua, Kamis, selain memerangi kemiskinan, cara untuk mempromosikan demokrasi adalah dengan memberantas kelaparan, penyakit, dan kebodohan.

"Memerangi kemiskinan, kelaparan, penyakit, dan kebodohan itu mempromosikan demokrasi," kata Xanana menyampaikan pandangannya tentang mempromosikan demokrasi, dihadapan peserta BDF IV.

Xanana menuturkan, setiap negara memiliki rumusan demokrasinya sendiri yang disesuaikan dengan kondisi masing-masing. Formula demokrasi yang dianut negara-negara di Barat tidak selalu dapat dilaksanakan di negara-negara lainnya.

Ia mengatakan, pengalaman demokrasi negara-negara berkembang juga tidak selalu sesuai untuk negara yang masih "rapuh" seperti negara yang mengalami trauma perang dan tengah berada dalam kemiskinan.

Di awal pidatonya, Xanana mengatakan, Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia, dengan perekonomian yang berkembang pesat, telah menjadi referensi penting dunia internasional. Capaian Indonesia ini, ujarnya, menginspirasi Timor Leste.

"Timor Leste terinspirasi oleh pertumbuhan dari negara tetangga ini (Indonesia) dan promosi demokrasi yang sukses," kata Xanana.

Sementara itu, BDF IV yang diselenggarakan 8 hingga 9 Desember 2011 mengangkat tema "Peningkatan Partisipasi Demokratis dalam Suatu Dunia yang Berubah: Merespon Suara-Suara Demokratis".

BDF yang diprakarsai Indonesia merupakan satu-satunya forum antarnegara di Asia yang membahas isu demokrasi. BDF diselenggarakan setiap tahun sejak 2008. Jumlah negara yang hadir di BDF, baik sebagai peserta maupun peninjau semakin meningkat setiap tahunnya.

Peningkatan ini menunjukkan BDF semakin menarik minat negara-negara untuk berpartisipasi. Negara-negara peserta yang hadir di BDF IV diantaranya adalah Bangladesh, Brunei Darussalam, Filipina, Mongolia, Timor Leste, Thailand, dan Qatar.

Negara peninjau yang hadir diantaranya Inggris, Italia, Jerman, Kolombia, Meksiko, Norwegia, Spanyol, Swiss, dan Yunani.

(H017*M016)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011