Yogyakarta (ANTARA News) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Geofisika Yogyakarta memprediksikan gangguan cuaca jangka pendek masih akan terjadi dalam beberapa hari ke depan.

Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Yogyakarta Toni Agus Wijaya di Yogyakarta, Kamis, mengatakan, hujan ringan sebagai ciri gangguan cuaca jangka pendek diprediksikan masih terus terjadi.

"Dalam dua hingga tiga hari ke depan cuaca diprediksikan lebih cerah pada pagi hingga siang. Sedangkan sore maupun malam hari turun hujan dengan intensitas ringan," katanya.

Ia mengatakan gangguan cuaca jangka pendek ini merupakan sesuatu yang normal dalam peralihan musim dari kemarau ke musim hujan.

Menurut dia, gangguan cuaca jangka pendek terjadi karena tekanan udara rendah terjadi di barat daya Sumatera.

"Angin yang membawa uap air tidak berkumpul dalam satu tempat, melainkan menyebar ke seluruh daerah. Belokan angin di barat daya Sumatera menyebabkan kawasan itu memiliki curah hujan lebih tinggi, sehingga berdampak pada jumlah curah hujan di Provinsi DIY," katanya.

Ia mengatakan gangguan cuaca jangka pendek membuat curah hujan di DIY ringan, dan biasa terjadi pada sore maupun malam hari.

Sebelumnya, ia mengatakan kondisi cuaca yang berubah-ubah, yakni pagi hingga siang panas, dan sore hujan, merupakan ciri gangguan cuaca jangka pendek.

Menurut dia, durasi hujan hanya berlangsung setengah hingga satu jam, dalam beberapa pekan terakhir.

Ia mengatakan gangguan cuaca jangka pendek ini biasa disebut dengan "inter tropical convergen zone (ITCZ)", yakni terjadi pertemuan angin tropis di beberapa daerah.

"Peningkatan uap air yang terjadi di beberapa daerah sebagai bagian dari gangguan cuaca jangka pendek tersebut, terjadi sejak awal November 2011. Ciri gangguan cuaca adalah pada siang hari udara terasa panas karena terjadi penguapan lokal," katanya. (ANT-293/M008)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011