Kabupaten Bogor (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor, Jawa Barat, memberikan tips agar anak-anak terhindar dari penyakit hepatitis akut selama mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah.

"Kami sudah memberikan panduannya juga kepada Dinas Pendidikan untuk mengantisipasi penularan hepatitis di lingkungan sekolah," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Mike Kaltarina di Bogor, Senin.

Menurutnya, beberapa tips untuk mencegah hepatitis akut yaitu rutin mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, mengonsumsi makanan dan minuman yang matang sempurna.

Kemudian, menggunakan peralatan pribadi, mengenakan masker, menjaga jarak dengan teman yang sedang sakit, serta rutin membersihkan benda yang disentuh.

Baca juga: Pekan ini suhu memanas, BRIN berupaya deteksi virus penyebab hepatitis

Baca juga: Kondisi pasien dicurigai hepatitis akut di RSUP Wahidin membaik


Meski begitu, Mike memastikan bahwa hingga kini Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor belum menerima laporan mengenai adanya masyarakat yang menderita hepatitis akut yang disebabkan oleh infeksi adenovirus serotype.

Ia mengaku telah membentuk tim PE (penyelidikan epidemiologi) serta menyebarkan formulir investigasi ke seluruh puskesmas dan rumah sakit di Kabupaten Bogor untuk mendeteksi hepatitis akut kepada masyarakat yang bergejala hepatitis.

"Ada formulir investigasi, kita telusuri semua yang gejalanya mirip. Sehingga nanti diketahui jenis hepatitisnya," kata Mike.

Menurutnya, gejala hepatitis akut hampir mirip dengan Hepatitis A, B, C, D dan E, yakni, demam disertai diare, mual, muntah dan sakit perut. Kemudian indikator lainnya yaitu jika angka SGPT atau Serum Glutamat Piruvat Transaminase dan SGOT atau Serum Glutamat Oksaloasetat Transaminase di atas 500.

“Itu yang harus diwaspadai, terutama bagi masyarakat yang punya anak balita. Gejala yang perlu diwaspadai juga meliputi warna mata dan kulit dapat menguning, kejang serta kesadaran menurun,” ujarnya.

Mike mengimbau, jika masyarakat menemukan gejala awal tadi, agar membawa pasien ke puskesmas atau rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan lanjutan dan jangan menunggu muncul gejala lanjutan.

“Gejala lanjutan itu seperti kulit dan mata mulai berwarna kuning. Agar tidak terlambat penanganan terhadap dugaan penyakit Hepatitis akut,” kata Mike.*

Baca juga: Plt. Kadinkes Kaltim: Hepatitis di Kaltim baru dugaan

Baca juga: Menggerus hepatitis misterius

Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022