Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mendorong potensi wisata olahraga golf berkolaborasi dengan pengusaha fesyen di bidang ekonomi kreatif.

Hal ini disampaikan saat dirinya mengikuti kegiatan Wonderful Indonesia-Batik Charity Golf Turnament di Club Golf Bogor Raya, Bogor, Jawa Barat.

“Olahraga golf menjadi bagian utama dari sport tourism atau pariwisata berbasis olahraga terlebih di tengah pandemi (COVID-19), peminatnya justru semakin naik. Untuk itu, potensi yang sudah ada harus dimanfaatkan dengan baik terutama di subsektor fesyen,” ucap dia dalam keterangan resmi, Jakarta, Senin

Kata dia, pihaknya telah merancang konsep yang mengusung penggunaan fesyen batik saat berolahraga golf sehingga mampu membuka lapangan kerja.

“Kita lihat saat kegiatan ini terdapat 300 lapangan kerja tercipta,” kata Sandi, sapaan Sandiaga Uno.

Lebih lanjut, ia mendorong para pelaku ekonomi kreatif terutama di bidang fesyen dapat mengambil peluang dalam potensi kolaborasi antara subsektor fesyen dengan olahraga golf.

Menparekraf juga mengharapkan event di destinasi wisata golf Indonesia menjadi lebih dikenal dan menimbulkan multi efek terhadap segi kuliner dan produk kreatif lokal maupun Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

“Kita mendorong salah satu produsen batik yang kita gunakan sebagai busana golf ini yang sudah memproduksi 10 ribu buah per bulan dan juga sudah melakukan ekspor ke Thailand,” ungkap dia.

Menurut Sandi, olahraga golf perlu didorong oleh semua pihak guna membangkitkan ekonomi Indonesia pascapandemi.

“Lapangan golf di tengah pandemi menjadi suatu anomali. Kami memantau, justru minat orang bermain golf meningkat untuk itu kami membuat panduan protokol kesehatan di bidang sport tourism khususnya di golf,” kata Menparekraf.

Baca juga: Sandiaga: Bali Trail Running 2022 geliatkan parekraf di Bali
Baca juga: Sprint Rally "Piala Raja" tumbuhkan iklim "sport tourism" Yogyakarta
Baca juga: Sandiaga: Tren inap tak lagi resor, tapi kabin kecil ramah lingkungan

 

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022