Palu (ANTARA News) - Ratusan pengunjuk rasa di Palu menduduki gedung DPRD Sulawesi Tengah dalam aksi mereka terkait peringatan Hari Hak Asasi Manusia sedunia hari ini.

Mereka berasal dari berbagai elemen mahasiswa, buruh, dan lembaga swadaya masyarakat di Kota Palu yang tergabung dalam Front Rakyat Anti Kekerasan.

Massa berorasi di gedung wakil rakyat itu dan membentangkan baliho serta memasang sejumlah bendera dari berbagai lembaga di gedung DPRD Sulteng.

"Kami menduduki gedung ini hingga Senin pekan depan terkait peringatan Hari HAM sedunia hari ini," kata Eva, seorang aktivis perempuan kepada wartawan di lokasi unjuk rasa.

Pendudukan gedung DPRD itu, menurut mereka, dilakukan karena wakil rakyat kurang memperhatikan kepentingan rakyat, khususnya dari sektor kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan ekonomi.

Sementara koordinator aksi, Endang, dalam orasinya menyatakan, sepanjang tahun 2010 hingga 2011, kekerasan berdarah dan kriminalisasi berbasis perluasan ekonomi kapital di Sulteng kian meningkat.

Mobilisasi aparat keamanan masih menjadi langkah yang ampuh untuk membungkam perjuangan rakyat atas keadilan sumber-sumber produksi.

Ia mengatakan, rangkaian kekerasan yang terjadi di Sulteng antara lain kasus Tiaka, Kabupaten Morowali yang menewaskan dua warga dan enam lainnya luka-luka akibat tertembak, dan 22 orang mendekam di penjara dengan tuduhan pengrusakan.

Celakanya, kata dia, tidak satu pun aparat kepolisian yang ditetapkan bersalah atas tindakan tersebut.

Dalam peringatan Hari HAM sedunia itu, pengunjuk rasa mengeluarkan 24 butir pernyataan sikap di antaranya mendesak adanya pendidikan dan kesehatan gratis untuk rakyat, hentikan kriminalisasi terhadap rakyat, tuntaskan penuntasan kasus Tiaka dan Buol.

Selain itu, pengunjukrasa juga menuntut agar pemerintah segera mencabut izin usaha pertambangan di Sulteng, hentikan pengamanan aparat di wilayah konflik, dan menghentikan kekerasan terhadap perempuan.

Ratusan aktivis bebas menduduki gedung karena para wakil rakyat sedang masa reses ke luar kota sehingga tidak satu pun yang menerima atau menyambut kedatangan mereka.

Kapolres Palu AKBP Ahmad Ramadhan juga tampak turun ke lokasi mengendalikan ratusan anggotanya yang dikerahkan untuk pengamanan aksi tersebut.

Hingga kini, aksi pendudukan gedung DPRD Sulteng masih berlangsung dengan situasi aman terkendali.

(ANT-106/S027)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011