saat ini negatif
Jakarta (ANTARA) - Tiga warga Jakarta Pusat ternyata tidak mengidap penyakit hepatitis akut, berdasarkan hasil pemeriksaan, setelah sebelumnya diberitakan sebagai pasien berkemungkinan (probable) dan dicurigai (suspek) hepatitis misterius dan menjalani perawatan di Rumah Sakit Hermina Podomoro.

"Sesuai data terakhir sampai kemarin, warga ber-Kartu Keluarga (KK) Jakarta Pusat yang dicurigai terpapar, saat ini negatif," kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat Erizon Safari saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.

Erizon menjelaskan bahwa saat ini belum ada metode pemeriksaan khusus untuk mendiagnosa penyakit hepatitis akut misterius, namun yang ada hanya kriteria kasus hepatitis.

Oleh karena itu, ia mengimbau agar masyarakat tetap menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) guna mencegah hepatitis tipe A yang ditularkan melalui air liur atau fekal-oral.

Kemudian, hepatitis tipe B dan C dapat dicegah dengan tidak melakukan kontak dengan pasien terinfeksi melalui darah, air liur, air mani hingga transfusi darah.

Dalam upaya memberikan sosialisasi kepada masyarakat luas, Sudin Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) Jakarta Pusat mengerahkan sebanyak 7.712 kader dasa wisma untuk memberikan informasi terkait hepatitis akut di tingkat kelurahan.

Dengan adanya sosialisasi tersebut, masyarakat diharapkan dapat memahami pentingnya pola hidup bersih dan sehat dalam mengantisipasi penyakit hepatitis akut.

Baca juga: Seorang anak di Taman Sari meninggal karena hepatitis akut
Baca juga: Kemenkes: Kasus hepatitis akut terbanyak berasal dari Jakarta

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2022