Jakarta (ANTARA) - Sistem teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) telah diterapkan di sepanjang Sungai Yangtze sebagai metode tambahan untuk memerangi kegiatan ilegal di wilayah perairan di tengah pemberlakuan larangan penangkapan ikan selama 10 tahun.

Dengan instalasi oleh China Tower Corporation Limited cabang Jiujiang, sistem peringatan AI secara resmi mulai digunakan pada April.

Disebutkan, Sistem ini dapat mendeteksi aktivitas penangkapan ikan ilegal dalam hitungan milidetik di sepanjang 152 kilometer tepian sungai Yangtze di Kota Jiujiang, Provinsi Jiangxi, China timur.

Video direkam oleh 37 kamera pengawasan berdefinisi tinggi dan dianalisis dengan berbagai teknologi canggih seperti mahadata dan komputasi tepi untuk membantu meningkatkan efisiensi administrasi perikanan.

Untuk semakin melestarikan keanekaragaman hayati Sungai Yangtze, China memulai moratorium penangkapan ikan selama 10 tahun sejak awal 2020 di 332 area konservasi di lembah Sungai Yangtze. Larangan itu kemudian diperluas ke seluruh jalur air alami Sungai Yangtze dan anak-anak sungai utamanya.

Kendati demikian, minimnya aparat penegak hukum dan kendaraan yang memadai sempat menjadi kendala utama dalam mengawasi penangkapan ikan ilegal.

"Dulu, kami hanya mengandalkan laporan dan patroli untuk memantau penangkapan ikan ilegal, tetapi hal itu menimbulkan dua masalah. Di satu sisi, sulit untuk menyelidiki dan mengumpulkan bukti, sementara di sisi lain, kami selalu kekurangan staf," kata Zhou Jie, yang bertanggung jawab atas administrasi perikanan di Jiujiang.

Sistem AI dapat mendeteksi anomali gerakan di kamera dan mengirim peringatan ke aplikasi pendamping secara waktu nyata (real-time), memperingatkan personel patroli agar mereka dapat segera merespons, jelas Zhou.

"Sistem berteknologi AI kini membuat pemantauan jauh lebih tertarget dan efisien," imbuhnya.

Dalam waktu kurang dari sebulan, sistem tersebut berhasil mengidentifikasi 28 kegiatan penangkapan ikan ilegal.

Sistem serupa juga telah diterapkan di banyak daerah tingkat provinsi lainnya di sepanjang Sungai Yangtze, seperti Chongqing dan Anhui.

"Kami menantikan penerapan teknologi yang lebih canggih untuk memastikan penerapan larangan penangkapan ikan 10 tahun yang tepat, sehingga Sungai Yangtze akan selalu menjadi surga bagi kehidupan akuatik," kata Zhou.
 

Pewarta: Xinhua
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2022