Ternate (ANTARA News) - Para pengungsi erupsi Gunung Gamalama yang berada di sejumlah lokasi penampungan di Kota Ternate, Maluku Utara, belum berani kembali ke rumah masing-masing karena masih khawatir ada letusan lagi.

"Saya belum berani kembali ke rumah karena khawatir Gunung Gamalama meletus lagi, soalnya status gunung itu masih dalam siaga level tiga," kata Abu Bakar, salah seorang pengungsi di lokasi penampungan pengungsi erupsi Gunung Gamalama di eks kantor Gubernur, Senin.

Jumlah pengungsi erupsi Gunung Gamalama yang ditampung di sejumlah lokasi penampungan di Kota Ternate sejak 5 Desember 2011 tercatat 2.000 jiwa lebih, beberapa pengungsi di antaranya tak memiliki rumah lagi karena telah hancur dihantam banjir lahar dingin erupsi Gunung Gamalama.

Abu Bakar mengatakan, alasan lain yang membuat mereka belum berani kembali ke rumah adalah kemungkinan turunnya banjir lahar dingin dari puncak Gunung Gamalama mengingat wilayah Ternate saat ini sedang musim hujan.

Mereka mengaku berada di lokasi pengungsian memang tidak nyaman, karena harus tidur beralaskan tikar dan harus menggantungkan kebutuhan makanan dari dapur umum, tapi hal itu dijalani dengan ikhlas dengan pertimbangan keselamatan.

Menyinggung pelayanan Pemkot Ternate terhadap para pengungsi, ia mengatakan, secara umum cukup memuaskan, terutama untuk pelayanan kebutuhan makanan dan kesehatan, dan kalaupun ada kekurangan bisa dimaklumi karena jumlah pengungsi cukup banyak.

Para pengungsi tersebut sebelumnya sempat mengeluhkan terbatasnya masker yang dibagikan Dinas Kesehatan Ternate, tapi sekarang semuanya sudah mendapatkan masker setelah ada bantuan dari berbagai pihak, di antaranya dari DPD Partai Golkar Malut sebanyak 40 ribu.

Wakil Wali kota Ternate mengatakan, para pengungsi erupsi Gunung Gamalama tersebut memang belum bisa kembali ke rumah masing-masing karena kondisi Gunung Gamalama belum bisa diprediksi, selain itu bahaya banjir lahar dingin juga masih mengancam.

Pemkot Ternate akan tetap memenuhi seluruh kebutuhan para pengungsi Gunung Gamalama yang tersebar di berbagai lokasi, baik kebutuhan makanan dan obat-obatan maupun kebutuhan lainnya untuk memberi kenyamanan kepada para pengungsi.

Ia mengatakan, kepedulian masyarakat Maluku Utara, termasuk berbagai instansi pemerintah dan swasta serta organisasi masyarakat terhadap korban erupsi Gunung Gamalama sangat tinggi, terbukti, dari terus mengalirnya bantuan dari semua pihak itu untuk para korban erupsi.

(L002/R010)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011