Jakarta (ANTARA News) - Lembaga Kesehatan Dunia The George Institute for Global Health telah meluncurkan Tahap II Penelitian Action (ASEAN Costs In on Cology) tentang dampak ekonomi dan sosial penyakit kanker di Indonesia dan anggota ASEAN lainnya.

Direktur Eksekutif ASEAN Foundation, Makarim Wibisono, dalam keterangan persnya di Jakarta, Selasa mengatakan, menyambut baik dimulainya program ini yang merupakan tindak lanjut Forum Pemangku kanker ASEAN yang diselenggarakan bersama ASEAN Foundation, George Institute dan Roche di Singapura 2011.

Ia mengatakan, penelitian ekonomi yang merupakan terobosan ini dilakukan pada saat kanker dan penyakit tak menular lainnya mulai mendapatkan lebih banyak perhatian dari komunitas kesehatan global, paska sebuah pertemuan tingkat tinggi Majelis Umum PBB pada bulan September 2011.

Penelitian yang akan dilakukan melibatkan kira-kira 10.000 pasien yang sedang dirawat atau menjalani pengobatan pada segala stadium di delapan negara anggota ASEAN - Indoneasia, Malaysia, Kamboja, Laos, Myanmar, Filipina, Thailand dan Vietnam, ucapnya.

The ASEAN Foundation, lanjut Wibisono, mengakui adanya dampak kanker terhadap kesehatan ekonomi dan sosial serta kesejahteraan rumah tangga, masyarakat dan negara.

"Kami gembira bahwa The George Institute for Global Health bertindak sekarang untuk mengimplementasikan Tahap II Penelitian Action," kata Wibisono.

Menurut dia, tahap II Penelitian Action dirancang untuk mengkaji dampak ekonomi kanker pada rumah tangga, variasi dalam pengelolaan dan biaya pengobatan kanker, di rumah sakit atau di luar rumah sakit, dan dampak kanker pada kehidupan sosial dan kualitas hidup pasien kanker segala stadium.

Beban ekonomi kanker meliputi biaya pencegahan kanker, layanan pemeriksaan (screening) dan pengobatan, waktu dan upaya para pasien dan keluarganya dalam menjalani pengobatan kanker, dan hilangnya produktivitas karena ketidakmampuan yang disebabkan oleh kanker dan kematian dini.

Sementara itu Professor of Biostatistics The George Institute for Global Health, Mark Woodward mengatakan, hilangnya nyawa manusia yang disebabkan kanker, dipandang dari penderitaan dan kematian sangat tragis dan sebagian besar dapat dicegah.

"Kami menyadari bahwa tanpa intervensi segera, beban kanker akan tumbuh luar biasa di kawasan Asean, dan tuntutan terhadap sistem pelayanan kesehatan dan biaya ekonomi akan menjadi tanggungan yang terlalu berat bagi ekonomi yang sedang berkembang ," kata Woodward.
(CS/A011)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2011