Tersedia lebih dari 200.000 kuota peserta DTS pada tahun 2022
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) secara simultan telah menyiapkan sumber daya manusia (SDM) bidang digital yang unggul dan berdaya saing, baik melalui pendidikan formal maupun non-formal.

“Melalui pendidikan non-formal, berupa pelatihan pada tiga level keterampilan digital yakni Basic Digital Skill, Intermediate Digital Skill dan Advanced Digital Skill,” kata Menteri Kominfo Johnny G. Plate saat menyampaikan keynote speech "Unpacking the Metaverse: Akselerasi Transformasi Digital dalam Menyambut Teknologi Masa Depan" di Graha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, dikutip dari siaran pers, Rabu.

Dalam Basic Digital Skill, Johnny mengatakan pemerintah bekerja sama dengan berbagai mitra, termasuk Universitas Gadjah Mada, untuk memberikan pelatihan literasi digital melalui Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD).

Melalui GNLD, Johnny berharap dapat mengurangi konten negatif dan mengoptimalkan potensi konten positif di internet.

"Juga diharapkan dapat meminimalisasi dampak konten negatif seperti hoaks, penipuan daring, dan radikalisme digital, sekaligus mengoptimalkan potensi konten positif yang ada di internet,” tambah Johnny.

Sementara pada tingkatan Intermediate Digital Skill, Kominfo menyiapkan program Digital Talent Scholarship (DTS). Bidang yang bisa dipelajari mulai dari keamanan siber, kecerdasan buatan, big data, komputasi awan, coding, augmented reality (AR), dan virtual reality (VR).

"Tersedia lebih dari 200.000 kuota peserta DTS pada tahun 2022 ini. Kemarin di Yogyakarta, kami meluncurkan Grand Launching of the National Digital Talent Program 2022,” imbuh Johnny.

Sedangkan pada Advanced Digital Skill, Kominfo memberikan pelatihan digital tingkat lanjutan melalui Digital Leadership Academy (DLA) bagi pimpinan lembaga publik maupun swasta. Pada tahun 2022 setidaknya disediakan 550 kuota bagi peserta DLA.

Program tersebut bekerja sama dengan 8 universitas ternama dunia seperti, Harvard Kennedy School, Oxford University, National University of Singapore, Tsinghua University, Imperial College London, Cornell University, Massachusetts Institute of Technology, dan Cambridge University.

Selain itu, Kominfo juga menyiapkan program beasiswa pendidikan formal pada jenjang Program Master (S2) di bidang Teknologi Informasi yang tahun ini terbuka bagi 200 putra-putri terbaik bangsa.

“Program ini terbuka untuk masyarakat yang bekerja di sektor TIK, aparatur Pemerintah Pusat dan Daerah, serta TNI dan POLRI, yang ingin melanjutkan studi di perguruan tinggi terbaik dalam maupun luar negeri,” kata Johnny.

Baca juga: Ekonom: Pergeseran transformasi digital pengaruhi SDM

Baca juga: Kominfo kerja sama dengan UMN dan Oracle Indonesia

Baca juga: Menkominfo resmikan DLA 2022 ciptakan lokomotif SDM digital unggulan

Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022