Teheran (ANTARA News) - Iran mengadili 15 orang atas tuduhan menjadi mata-mata Amerika Serikat dan Israel, kata kepala kejaksaan Teheran, Selasa yang dikutip kantor berita Fars.

"Tuduhan itu disampaikan oleh kantor kejaksaan terhadap 15 orang ini," kata Jafari Dolatabi yang dikutip kantor berita itu.

"Orang-orang ini menjadi mata-mata AS dan Israel," katanya.

Dolatabi tidak menyebut identitas para terdakwa juga rincian di mana mereka ditahan dan kondisi mereka.

Para pejabat Iran belum lama ini beberapa kali mengumumkan penangkapan mata-mata AS itu, tetapi hanya memberikan informasi yang sedikit membenarkan tentang penahanan itu atau tuduhan-tuduhan itu.

Pada Mei, kementerian intelijen Iran mengumumkan penangkapan 30 mata-mata CIA (Badan Intelijen Pusat) AS yang melakukan kegiatan spionase dan sabotase.

Kementerian itu tidak banyak memberikan informasi selain mengatakan jaringan yang dituduhkan itu menjanjikan visa-visa AS dan tempat kediaman kepada warga Iran yang terpelajar di beberapa negara Muslim dalam usaha mengumpulkan informasi mengenai prasarana dan nuklir Iran,sektor-sektor aeronautika,pertahanan dan bio-teknologi.

Iran secara reguler menuduh AS berusaha mengganggu pemerintahnya melalui operasi-operasi tertutup.

Pada tahun 1953,CIA melancarkan satu kudeta untuk menggulingkan pemerintah yang dipilih secara demoktratis dan melantik satu pemerintah otoriter yang dipimpin oleh seorang shah.

Setelah revolusi Iran tahun 1979 yang menggulingkan shah itu,dan para mahasiswa Islam kemudian menyerbu kedubes AS di Teheran dan menyandera 52 warga AS selama 444 hari, AS memutuskan hubungan dengan Iran.

Bukti atas terlibatnya AS dalam program mata-mata terhadap Iran menjadi terang pekan lalu ketika republik Islam itu memamerkan satu pesawat pengintai AS yang ditahan Iran.

Presiden AS Barack Obama, Senin mengaku Iran menahan pesawat u mutakhir dan siluman RQ-170 Sentinel itu dan meminta Teheran memulangkannya kepada Washington, demikian AFP.
(H-RN/H-AK)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011