Jakarta (ANTARA News) - Ketua Dewan Pertimbangan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Taufik Kiemas mengatakan Megawati Soekarnoputri dan Puan Maharani merupakan dua bakal calon presiden (capres) yang diusung partai berlambang banteng itu pada Pilpres 2014.

"Capres PDI-P hanya dua orang yakni Ibu Megawati dan Puan Maharani," kata Ketua Deperpu PDIP itu setelah menghadiri jamuan makan malam dengan delegasi Senat Afghanistan di Jakarta, Selasa malam.

Pernyataan Taufik Kiemas tersebut disampaikan ketika ditanya kenapa tidak ada pembahasan soal capres 2014 pada rakernas PDIP yang saat ini sedang berlangsung di Bandung.

Ia menegaskan bahwa PDI-P sudah jelas pilihanya. Hal itu, tambahnya, tinggal menunggu keputusan Ketua Umum DPP PDIP (Megawati).

"Jadi tinggal menunggu keputusan ibu Megawati. Terserah ibu Megawati, siapa yang maju. Tapi ibu kan pinter," kata Taufik.

Ketika ditanyakan apakah PDIP akan maju sendiri, Taufik mengatakan akan lebih baik jika ada yang bersama. Taufik Kiemas mengaku senang jika Partai Golkar bisa bergabung bersama.

Rakernas PDIP di Bandung yang berlangsung 12-14 Desember 2011 tidak membahas mengenai calon presiden yang akan diusung partai tersebut.

"Tidak ada agenda soal pencapresan karena momentumnya belum ke sana," kata Ketua Panitia Pengarah Rakernas, Andreas Pareira.

Andreas mengatakan bahwa waktunya masih terlalu dini untuk membicarakan calon presiden. Ia mengatakan pemilihan presiden masih 2,5 tahun lagi.

"Namun, tidak menutup kemungkinan ada dewan pimpinan daerah yang mengemukakan masalah pencapresan pada saat rakernas," katanya.

Hingga Selasa (13/12) malam, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP tidak mau berpolemik mengenai siapa yang akan maju pada pemilihan presiden 2014 sehingga menyerahkan masalah tersebut kepada Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Sampai 24 DPD yang telah menyampaikan laporan (dari 33 DPD), semua DPD sepakat menyerahkan (masalah calon presiden) sesuai hasil Kongres Bali," kata Panitia Rakernas I PDIP, Puan Maharani.
(T.J004/E011)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011