Port Moresby (ANTARA News) - Gempa berkekuatan 7,1 skala Richter melanda Papua Nugini (PNG), Rabu, menggoyang gedung-gedung dan tiang-tiang listrik, tetapi tidak ada segera peringatan tsunami dikeluarkan.

Gempa yang semula berkekuatan 7,3 skala Richter pada pukul 15:04 waktu setempat (12:04 WIB Rabu) terjadi pada kedalaman 121km barat daya kota pantai Lae dan 221km dari ibu kota Port Moresby, kata Survai Geologi Amerika Serikat (USGS).

Para saksi mata di Port Moresby mengemukakan kepada AFP orang-orang lari meninggalkan gedung-gedung.

"Gempa itu sangat kuat, semua orang merasakannya. Saya sedang duduk di mobil saya ketika gempa itu terjadi dan mobil saya bergoyang," kata seorang juru foto AFP.

Geoscience Australia mengatakan gempa itu diperkirakan tidak akan menimbulkan tsunami. "Tidak ada tsunami," kata ahli gempa Clive Collins kepada AFP.

"Perkiraan itu didasarkan bahwa gempa itu 20km dekat pantai dan juga berada pada kedalaman 120km maka tidak mungkin menimbulkan tsunami."

Tetapi Collins mengatakan gempa itu dapat menimbulkan masalah-masalah lain bagi kota terbesar paling dekat ,Wau, sekitar20km dari pusat gempa, dan Lae.

"Kota-kota terletak di daerah pegunungan jadi mungkin sksn terjadi tanah longsor dan itu adalah masalah utama khususnya di daerah Papua Nugini," kata Collins.

Papua Nugini sering dilanda gempa karena letaknya di "Lingkungan Bahaya Gempa Pasifik", satu tempa rawan bagi kegiatan gempa karena pergesekan antara lempeng-lempeng tektonik, demikian dilaporkan AFP.

(SYS/H-RN/H-AK)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011