sangat kecil sekali tanah produktif kita"
Jakarta (ANTARA News) - Guru Besar Bioteknologi Tanah IPB Profesor Dr Iswandi Anas mengatakan hampir 75 persen lahan pertanian di Indonesia sudah kritis karena kualitas kesuburan tanah terus menurun.

Dalam siaran pers yang dipublikasikan Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA), Iswandi mengungkapkan, penurunan kualitas tanah itu disebabkan pemakaian pupuk kimia berkonsentrasi tinggi dalam dosis tinggi secara terus menerus.

"Pemakaian pupuk kimia berkonsentrasi tinggi dan dengan dosis tinggi dalam kurun waktu yang panjang dan terus menerus tanpa menggunakan pupuk organik menjadikan tanah kita sakit, hampir 75 persen lahan tanah di Indonesia sudah kritis," katanya.

Ketua KTNA Winarno Tohir menambahkan data lahan produktif di Pulau Jawa tinggal 3,5 juta hektare, sedangkan untuk seluruh Indonesia dari Badan Pusat Statistik luas panen pada musim hujan 2011 tidak lebih dari 6,2 juta Ha.

"Jika dibagi dengan jumlah penduduuk Indonesia sekitar 250 Juta Jiwa, sangat kecil sekali tanah produktif kita," kata Winarno.

Menurunnya luas lahan dan kualitas tanah, ditambah penduduk yang terus meningkat, akan mengantarkan Indonesia ke dalam krisis pangan.

Berdasarkan data 2011 jumlah impor pangan Indonesia telah 2,1 juta ton dan ini menggambarkan ketersediaan produksi pangan sangat memprihatinkan sehingga harus mengimpor dari  luar negeri.

Winarno menilai Indonesia sudah mulai memasuki fase krisis lahan dan pangan.(*)

J008/B013

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011