Jakarta (ANTARA News) - Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan akan mengevaluasi para direksi dan komisaris perusahaan milik negara yang memiliki kinerja buruk, sebagai salah satu cara untuk membenahi BUMN.

"Kita akan evaluasi masing-masing direksi, kemudian dicarikan solusi untuk memperbaiki kinerja usaha," kata Dahlan di Kantor Kementerian BUMN di Jakarta, Jumat.

Menurut Dahlan dalam rangka program right sizing BUMN, Kementerian berupaya mengurangi jumlah BUMN rugi yang saat ini sebanyak 17 perusahaan.

"Mulai tahun depan (2012) kita upayakan tidak ada lagi BUMN yang negatif," ujarnya.

Untuk itu, ditambahkan Dahlan, perlu evaluasi menyeluruh terhadap para direksinya, mencari tahu mengapa perusahaannya tidak berkembang.

"Evaluasi dikaitkan juga dengan situasi dan bidang usaha perseroan untuk mencari tahu apa yang menjadi kendala, sehingga tidak bisa berkembang atau bahkan mengapa mengalami kerugian," tuturnya.

Jika diketahui BUMN tidak bisa berkembang karena memang direksi tidak bisa bekerja, dan tidak memiliki kemampuan menjalankan bisnis perseroan maka akan segera dirombak.

Untuk itu, ditambahkan mantan Direktur Utama PLN itu, pihaknya mendorong agar para direksi menjaga kekompakan.

"Saya tidak akan membiarkan jajaran direksi tidak harmonis," ujarnya, menegaskan.

Sebelumnya, Dahlan mengatakan sudah menangani sekitar 5 BUMN yang antardireksinya tidak kompak satu sama lain.

"Saya tidak akan membiarkan. Kalau direktur utama dan direkturnya tidak akur, saya akan pilih membela direktur utama dulu. Namun, kalau ternyata dia yang terbukti salah, ya harus keluar," ucapnya.

Menurut Dahlan, dia memang berkomitmen menerapkan sistem pemantauan seperti ini sejak dirinya terpilih sebagai Menteri BUMN.

Ia menuturkan, dalam mengambil keputusan dirinya siap bertanggung jawab penuh. Risiko yang harus ditanggung itu, bertujuan agar perusahaan BUMN tersebut dapat maju.

Untuk itulah Dahlan sedang merancang pembentukan sebuah tim impian (the dream team) di setiap BUMN, guna memenuhi ambisinya menjadikan perusahaan negara yang unggul.

(R017/C004)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011